Traktor yang sedang menggusur sebuah rumah menghiasi foto bertema Machine and Human karya Guslan Gumilang. Dari foto itu, terlihat kerumunan orang meratapi rumah yang telah runtuh itu. Foto itu pun akhirnya mampu menjadi pemenang mengalahkan 58 foto lainnya dan meraih hadiah berupa uang Rp 1 juta rupiah, trofi dan souvenir.

Foto yang menarik lainnya adalah foto bertema Manusia dan Machine Vs Alam karya Ganda Sulistiyo. Foto itu menggambarkan mesin-mesin pengeruk lumpur Lapindo yang bekerja ditengah kepulan asap luapan lumpur Lapindo.

Ratih AW, ketua lomba fotografi ini, mengungkapkan bahwa panitia menghadirkan juri yang kompeten dalam bidang fotografi seperti Wigang, pengajar Icon School of Photography, dosen Desain Produk ITS Bambang Mardiono SSn dan wartawan OtoPlus, Soni , untuk meningkatkan kualitas lomba ini. ”Sedangkan penilaian juri sendiri berdasarkan kesesuaian dengan tema, teknik pengambilan gambar dan nilai estetika,” ujar mahasiswi Teknik Mesin angkatan 2005 ini.

Menurutnya, tujuan utama acara ini untuk membuktikan kepada masyarakat bahwa mahasiswa Teknik Mesin tidak selalu berhubungan dengan alat-alat pada mesin tapi juga hal lain yang bersifat sosial. ”Kita tidak hanya identik dengan mesin, tapi ternyata kita juga punya lembaga pers,” ujarnya.

Ratih mangakui banyak kendala yang dihadapi panitia dalam mengadakan acara ini. Salah satu diantaranya adalah kurangnya minat para mahasiswa dalam bidang fotografi khususnya di ITS sendiri. ”Padahal kami sudah melakukan menyebar pamflet jauh-jauh hari ke berbagai jurusan,” ungkapnya.

Harapannya pada Pekan Mekanika selanjutnya, fotografi ini bisa dilombakan se-Jawa Timur dan menjangkau masyarakat umum untuk ikut berpartisipasi. ”Sementara kita hanya fokus melombakan bidang fotografi saja, untuk bidang jurnalistik lainnya masih dipikirkan,” ujar mahasiswa yang juga kepala Divisi Dana Usaha Dimensi ini.(bah/rif)