Mengingat baru dimulainya tahun ajaran baru 2008/2009 ini Pihak P3AI (Pusat Pengembangan Pendidikan dan Aktivitas Instruksional) merasa penting diadakan pelatihan yang membahas dan mengembangkan kurikulum KBK yang di ITS lebih dikenal dengan nama SCL ( Student Centered Learning ). Pemusatan kurikulum KBK ini tidak lagi memfokuskan akan hardskills anak ajar dalam hal ini mahasiswa, melainkan perlunya softskills sebagai penunjang dan pendukung.
Acara yang dibuka oleh Rektor ITS Prof Ir Priyo Suprobo MS PhD ini diawali dengan pemaparan rencana pengembangan KBK ITS oleh Pembantu Rektor I Prof Ir Arif Djunaidy MSc PhD. Adapun proses penyusunan KBK sendiri ITS disampaikan salah satu tim KBK Dikti Ir Endrotomo MSc yang juga dosen di ITS ini. ITS dalam menyusun KBK memperhatikan tiga aspek yakni Dosen, Mahasiswa, dan Sumber Belajar, namun untuk mencapai hasil yang baik terkadang faktor tersebut terhadang oleh faktor lingkungan belajar.
Pergeseran dari Teacher Centered Learning ( TCL ) ke Student Centered Learning harus lah ditekankan dari pembelajaran berbasis KBK, yang ada selama ini perencanaan belajar hanya berlaku buat dosen dan pengajar saja dan kurang berpihak pada kebutuhan mahasiswa terhadap matakuliah. Perubahan paradigma kurikulum biasanya diikuti perubahan peraturan akademik pula, apabila KBK memang sudah diterapkan perlu pengembangan metode pembelajaran yang tidak lagi berupa kuliah ceremah satu arah dan mencatat.
Tampil sebagai pembicara berikutnya yakni Dr Illah Sailah MS, yang juga Kepala Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia LPPM IPB menerangkan “ Paradigma KBK dan dan Soft Skill “. Melihat dunia kerja sekarang tentunya sistem yang ada di perguruan tinggi tidaklah lagi sesuai untuk menghadapi tantangan tersebut. Soft skill menjadi faktor dominan yang menentukan keberhasilan seseorang dalam meraih kesuksesan kerja. Dalam penjelasan Bu Illah yang juga Dosen Departemen Teknologi Industri FATETA IPB yang didapatkan dari beberapa survey dan pembicaraan serta diskusi kunci seseorang untuk mempertahankan kesuksesan adalah 80% mindset dan 20% technical skills
Materi yang disampaikan agar menarik dan mengena pada sasaran Bu Illah sapaan akrab beliau, memberikan presentasi yang disuguhi video-video lucu namun bermakna. Banyak dosen-dosen ITS dibuat tertawa terbahak melihat adegan lucu yang ditampilkan. Dari video itu didapatkan beberapa manfaat antara lain pentingnya Komunikasi, berpikir positif dan kemampuan berpikir, yang kesemuanya adalah soft skills. Peran soft skills memang teramat penting, dan tidak mungkin didapatkan dari perkuliahan sehari-hari yang didapatkan Mahasiswa.
“ada sekolah Bisnis di Medan yang menambahkan golf, salsa,dance, dan karoeke ke kurikulumnya sebagai wujud dari penyampain soft skills ke mahasiswa†ujar Dr Illah Sailah MS. Menjadi pertanyaan besar bagi kita semua, hubungan golf dan bisnis sangatlah jauh, namun bu Illah menerangkanâ€saya lalu bertanya, koq bisa golf masuk kurikulum?dan Dosen itu menjawab apa jadinya mahasiswa kita kalau lulus dan bernegosiasi ke rekan bisnisnya sedangkan transaksi bisnis sering terjadi di lapangan golfâ€.
Di ITS telah dilakukan kegiatan yang secara tidak langsung akan meningkatkan soft skills mahasiswa melalui center for entrepreneurship development, atau kegiatan bisness gathering. Kegiatan ini dimaksudkan untuk meningkatkan jiwa entrepreneurial, dantaranya berani mengambil resiko, berani bermimpi, pantang menyerah dan selalu bersemangat.(Fn)
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) mengadakan kegiatan pelatihan penulisan buku sebagai upaya untuk terus
Kampus ITS, ITS News —Sebagai kampus dengan riset dan teknologi terdepan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) mendapat amanah dari
Kampus ITS, ITS News — Merayakan satu dekade perjalanan, Business Management Student Association Institut Teknologi Sepuluh Nopember (BMSA ITS)
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali pertahankan komitmennya dengan meraih kembali Indonesia’s SDGs Action Awards