Kompetisi yang diperuntukkan bagi siswa SMA ini, diikuti oleh 21 tim yang berasal dari pelajar SMA se-Gerbangkertasusila. Mereka berkompetisi secara fair untuk memenangkan kompetisi digelar tahunan ini. Semangat tak kenal menyerah ditunjukkan seluruh peserta lomba dalam menyelesaikan pembuatan maket menara.

Ketegangan mulai terasa saat peserta dibawa masuk dalam ruangan kelas. Di sana peserta yang notabene pelajar dari berbagai sekolah tersebut dijelaskan aturan yang berlaku dalam kompetisi ini. Waktu yang diberikan selama empat jam untuk menyelesaikan menara, rasanya cepat sekali berlalu bagi peserta. Tak ayal, ketika dikumpulkan menjadi satu, bentuk yang dihasilkan pun bervariasi. Ada yang terlihat sangat kokoh, bahkan tak sedikit pula banyak menara yang terlihat kurang proposional bentuknya.

Tantangan yang harus dihadapi siswa SMA kali ini cukup menantang. Peserta harus mampu membuat menara dengan bahan yang disediakan panitia. Menara itu memiliki luas alas 25×25 cm. Tak hanya itu, jumlah stik es krim yang digunakan untuk membuat tiang menara pun dibatasi, yaitu tak lebih dari 300 batang. Dengan bahan sederhana seperti itu, diharapkan peserta dapat membuat menara mini yang kuat ketika dilakukan uji beban.

Dalam kompetisi yang berlangsung ketat, akhirnya dimenangkan tim dari SMK Negeri 5 Surabaya dimana menara yang dibuat mampu menahan beban sekitar 250 kilogram. Tak hanya uji berat yang menentukan kemenangan tim, tapi ada beberapa faktor lain yang dinilai. "Kriteria penilaian mencakup tiga hal, yaitu estetika, kekuatan dan efisiensi bahan," tandas Dwi Wahyu, wakil ketua panitia.

Dengan kesuksesan kompetisi lomba pembangunan menara ini, Jurusan D3 Teknik Sipil berencana melakukan kompetisi serupa dengan peserta luar propinsi Jawa Timur. "Selanjutnya, kami akan mengadakan kompetisi tingkat Jawa-Bali," ungkap Rachmad Basuki selaku Ketua Jurusan. Pria ini juga berharap, dengan diadakanya lomba seperti ini, akan membuat citra ITS bertambah baik dan dapat dikenal luas. (mas/th@)