ITS News

Rabu, 08 Mei 2024
17 Desember 2007, 19:12

Tidak perlu IP Cumlaude untuk jadi Mawapres

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Tiga  tahun sudah FTI “absent” mempersembahkan mahasiswanya
untuk menjadi mahasiswa berprestasi di ITS. Setelah Dhony Iwan Kristianto,
mahasiswa teknik Industri menjadi  mawapres ITS 2004, belum ada lagi mahasiswa
FTI yang bisa menyamai prestasi dhony. Oleh karena itulah, Senin (17/12) Departemen
Pendidikan dan Kesejahteraan Mahasiswa (DIKESMA) BEM FTI ITS mengadakan sebuah
acara yang bertajuk  “Open Talk
Mawapress”. Dengan bertemakan Menuju kemenangan FTI dalam Mawapress 2008, hadir
dalam acara ini diantaranya Dr. Ir. Bambang Sampurno, MT, (Juri
Mawapress 2007), Hadziq Fabroyir(Mawapres ITS 2007), serta Thina
Ardila(Mawapres ITS 2006).

Secara garis besar, acara ini dibuat untuk memotifasi mahasiswa FTI agar ikut serta dalam pemilihan mahasiswa
berprestasi. Selain itu, juga  untuk
menguabah paradigma yang 
berkembang saat ini, bahwa IP sangat menentukan dalam pemilihan
Mawapres. “IP hanyalah untuk seleksi awal dan seleksi administrasi saja”
ungkap Bambang Sampurno, dosen Mesin ITS. Kriteria utama sebenarnya yang
dibutuhkan untuk menjadi seorang Mawapress adalah keaktifan dalam kegiatan ekstra
kulikuler, seperti keaktifan dalam keorganisasian ataupun mengikuti seminar dan
pelatihan.

“Apabila punya impian bermimpilah
dahulu,” itulah pesan pertama yang diungkapkan hadziq dalam acara yang
bertempat di Gedung teater C  ITS. Pada
Open talk ini, Hadziq banyak bercerita tentang pengalamanya saat sebelum dan
setelah menjadi mawapreess. Salah satu cerita mahasiswa semester tujuh Teknik
Informatika ini adalah tentang pengalamnya pada saat mengikuti pemilihan
Mawapress tingkat nasional di Jakarta. Berbeda dengan Hadziq, Thina lebih banyak
menyampaikan kiat-kiat serta tatacara untuk mejadi mawapress, dalam slidenya Thina
juga menunjukan prosentase-prosentase penilaian untuk mahasiswa berperestasi
tingkat nasional. Selain itu mahasiswa jurusan Matematika ini juga memberikan banyak
kata mutiara dan pesan untuk memotifasi peserta agar terus memaksimalkan
potensi yang ada pada dirinya

Meskipun dengan persiapan yang
seadanya serta baru  pertama kali diadakan,
Open Talk  ini cukup banyak peminatnya,
serta sangat  bermakna bagi peserta,
”Open Talk makin memotivasi saya untuk mengaplikasikan potensi yang ada pada
diri saya” ungkap Ferdi salah seorang peserta Open Talk Mawapress  yang mengaku berkeinginan untuk menjadi
Mawapres.m3

Berita Terkait