Iring-iringan para demonstran mulai bergerak dari Kampus B Unair pukul 13.00 WIB. Setidaknya ada 200 peserta aksi yang ikut konvoi menuju Gedung Grahadi Surabaya. Sambil membentangkan spanduk dan poster berisi tuntutan, orasi-orasi juga tak ada hentinya. Ditambah penyebaran selebaran berisi sikap demonstran terhadap pendidikan. Aksi siang itu pun menyedot perhatian pengguna jalan.
Demonstran mengatasnamakan sebagai Gerakan Mahasiswa Peduli Rakyat (GEMPUR). Aksi ini menurut Nur Kholis, Presiden BEM ITS, dilatarbelakangi oleh pelanggaran pemerintah terhadap konstitusi pendidikan. Terhitung sudah empat kali berturut-turut pemerintah mengajukan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) dalam bidang pendidikan yang kurang dari semestinya. Yaitu 20% dari total anggaran negara sebagaimana yang diamanatkan dalam UUD 1945.
Untuk itu, dibutuhkan suatu bentuk komitmen sosial mahasiswa dan rakyat atas keresahan ketika kebijakan pembangunan tidak lagi berorientasi pada pengembangan SDM dan pendidikan. ”Itulah mengapa kami para mahasiswa se-Indonesia merasa perlu mengadakan gerakan dengan skala besar,” lanjut Nur Kholis.
Dalam aksi tersebut, GEMPUR menyuarakan tuntutannya yang tertera dalam Dwi Tuntutan Rakyat dan Mahasiswa (Dwiturama). Pertama, mereka menuntut untuk menghentikan agenda liberalisasi dan kapitalisasi pendidikan yang terkandung dalam RUU BHP. Kedua, GEMPUR juga meminta pemerintah untuk merealisasikan anggaran 20% pendidikan pada tahun 2008 sebagai wujud tanggungjawab dan kepatuhan negara terhadap konstitusi, dengan membatalkan APBN 2008 dan segera melakukan revisi.
Menjelang berakhirnya aksi, demonstran menampilkan teatrikal yang dibawakan Teater Tiyang Alit ITS. Teatrikal menggambarkan kondisi mahasiswa yang terbelenggu oleh kebijakan pemerintah, birokrat, dan para pemodal yang justru menyengsarakan.
Aksi berjalan damai dengan orasi-orasi dari tiap perwakilan BEM, spanduk dan poster yang terus dibentangkan. Teriakan demonstran juga terus berkumandang. ”Tolak-tolak! Tolak BHP! Tolak BHP sekarang juga!” teriak para demonstran. (Zn/asa)
Kampus ITS, ITS News – Peran aktif Pusat Kajian Sustainable Development Goals (SDGs) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) dalam
Kampus ITS, ITS News – Dalam rangka mengoptimalkan kualitas pendidikan, tim Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) Institut Teknologi Sepuluh
Kampus ITS, ITS News — Minimnya cadangan air tanah yang bersih menimbulkan permasalahan tersendiri untuk keberlangsungan hidup masyarakat. Menanggapi
Surabaya, ITS News — Setiap pemeluk agama tentunya memiliki hak untuk beribadah dengan nyaman, tak terkecuali bagi penyandang tunanetra.