ITS News

Senin, 14 Oktober 2024
27 Agustus 2007, 12:08

Arbain Rambey Kupas Seratus Foto Terbaik Kompas

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Seratus foto yang dikupas siang hari itu merupakan sebagian kecil dari koleksi foto terbaik Kompas yang dibukukan dalam buku Mata Hati. Buku dengan tampilan eksklusif ini merupakan hadiah ulang tahun Kompas di usianya yang ke-42. Foto yang dihimpun sejak tahun 1965 itu sedikit banyak merekan sejarah Indonesia. Seperti halnya foto-foto Kartono Riyadi yang banyak berkisah kejadian-kejadian saat umur Indonesia belum genap 50 tahun. Salah satu foto Kartono yang dibahas oleh Arbain Rambey adalah foto Bung Tomo yang memeluk istrinya selepas dari tahanan Orde Baru. ”Kesan foto yang ditimbulkan sangat kuat, sangat humanis,” ujar Arbain mengomentari.

Di Mata Hati sendiri foto Arbain tidak banyak mendominasi, salah satu fotonya yang lolos dari hasil kurasi Julian Sihombing adalah foto konser Anggun yang mempesona. Kecanggihan kamera dan kematangan teknik fotografi Arbain nampak jelas dalam foto yang sempat menjadi foto pilihan dalam sebuah forum fotografer itu. ”Fotografer jurnalis harus memiliki kecepatan menganalisa dan kemampuan teknis yang baik,” ungkap Arbain memberikan saran kepada peserta workshop.

Selain Arbain, fotografer senior Kompas yang juga hadir siang itu adalah Johny TG. Selama lima tahun terakhir, Johny menggeluti dunia fotografi otomotif. Dalam kesempatan tersebut Johny dipercaya untuk membawakan kiat-kiat memotret otomotif. Johny memberi saran bahwa fotografer yang akan mengambil otomotif sebagai obyeknya maka ia harus memahami karakteristik yang ingin disampaikan oleh desain otomotif tersebut. ”Mobil yang terkesan gagah haruslah diberi latar belakang yang mendukung pencitraannya, semisal bukit berbatu,” ujar pria kalem ini.

Tidak hanya ilmu, dalam workshop kali ini para peserta dimanjakan dengan adanya puluhan hadiah doorprize dan kuis yang diberikan oleh pihak sponsor. Hadiahnya pun cukup menggiurkan, di antaranya adalah dua buku Harry Potter and the Deathly Hallows dan satu buku foto Mata Hati yang baru saja diterbitkan Kompas. Buku tebal berharga ratusan ribu rupiah ini akhirnya jatuh ke tangan seorang peserta yang berasal dari Unesa. (ap/jie)

Berita Terkait