ITS News

Rabu, 08 Mei 2024
16 Juli 2007, 11:07

Zia: Si Jago Tulis, yang Suka Berkeringat

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Saat ditemui dalam acara pelepasan PIMNAS di Gedung Rektorat, Zia nampak begitu terburu-buru, namun masih menyisakan waktu dan senyumnya untuk menjelaskan segala persiapannya. "Saya selalu menyempatkan diri untuk mandi, sebelum memulai sesuatu.

Saya tidak suka pliket (berkeringat-red)," tutur anak sulung dari tiga bersaudara ini.
"Doa tentunya, dan tambahan beberapa slide untuk makalah saya," tambah Zia yang mengaku selalu gugup ini.

Melihat padatnya jadwal Zia, tentu saja liburan kali ini terganggu. Namun dalam padatnya jadwal tersebut, dia masih bisa mengatur schedule-nya. Terbukti saat ditanya mengenai liburan, " Tanggal 22 sampai 1 Agustus, saya akan pulang ke Riau (kampung halaman Zia) " ungkap Zia yang dibesarkan di Tembilahan, Riau.

Bermodal seadanya tanpa persiapan khusus, Zia yang selalu nampak berkeringat ini memiliki segudang prestasi. Tak hanya di lingkup jurusan maupun ITS, namun sempat merambah di tingkat nasional. Salah satu karya tulis yang membawanya sampai ke PIMNAS adalah konsep compact city sebagai solusi masalah transportasi perkotaan di Surabaya, di mana karya tulis ini sesuai dengan jurusannya, Perencanaan Wilayah Kota FTSP-ITS.

Pemuda kelahiran Tembilahan, 24 Agustus 1988 ini, juga akan menjadi pembicara seminar nasional ASPI (Asosiasi Sekolah Perencanaan Indonesia). Rencananya akan dilaksanakan pada tanggal 1 Agustus 2007 mendatang, di Medan. Uniknya, seperti halnya PIMNAS ke-20, Zia tidak memiliki persiapan yang khusus.

Jadikan ITS Lebih Baik
Sebagai mahasiswa yang memiliki segudang prestasi dan nilai akademik dengan IP (Indeks Prestasi) cum laude, Zia tetap fokus untuk melakukan sesuatu yang terbaik untuk ITS. Dalam ruang lingkupnya sendiri yaitu Planologi FTSP-ITS, dia ingin mempertahankan tradisi juara, "Seperti tulisan yang ada di kaos FTSP-ITS, tradisi juara", ungkap Zia peraih nilai sempurna untuk Ujian Akhir Nasional mata pelajaran Bahasa Inggris.

Harapan yang ingin dicapai bagi ITS yaitu Zia menginginkan suatu dedikasi, "Saya ingin adanya suatu sistem pendidikan yang mana mahasiswa dapat melanjutkan studi keluar negeri, tanpa harus menempuh studi yang lama. Cukup dua tahun, dan di luar negeri cukup dua tahun juga", tutur Zia dengan senyum malunya.

Berbagai program berdedikasi tinggi, bertaraf nasional maupun internasional menjadi harapan besar bagi Zia untuk ITS selanjutnya. Dia juga akan mengikuti program-program yang ITS adakan, sebagai bentuk partisipasinya. Terlebih lagi dia terlihat sangat suka melakukan aktifitas yang ada. (m3/rif)

Berita Terkait