ITS News

Senin, 29 April 2024
05 Juni 2007, 10:06

Presentasi Menarik Hantarkan Raih Mawapres

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Meyakinkan banyak orang tidaklah mudah. Namun, bagi Hadziq hal itu bukan suatu masalah. Terbukti, dengan kemampuannya tersebut, akhirnya ia meraih gelar juara I Mawapres tingkat institut tahun 2007. Padahal, dari segi karya tulis, mahasiswa semester enam jurusan Teknik Informatika ini sempat dikritik tim juri.

Diakui Hadziq, dirinya memang masih awam akan karya tulis. Bahkan, dari karya yang dipresentasikan pada ajang mawapres pun, antara bahasan awal yang digagas dengan konklusi permasalahannya hampir tak memiliki keterkaitan."Antara bahasan awal dan kesimpulan masih nggak nyambung. Jadi, tak aneh jika jurinya bilang kalau saya masih lemah di karya tulis," tutur Hadziq sambil tersenyum.

Meski demikian, lanjutnya, berbekal kepercayaan diri dan doa, akhirnya Hadziq tetap maju. Mengandalkan kemampuan diplomasi dan presentasi yang menarik, membuat cowok penggemar desain animasi ini pun lolos penjurian.

Menurut Hadziq, ini bukan kali pertama dirinya mengikuti ajang mawapres. "Tahun 2006 lalu ikut juga dan di situ merupakan satu-satunya dari angkatan 2004," ceritanya. Namun, lagi-lagi yang menjadi kelemahan pada karya tulisnya."Waktu itu permasalahan yang saya angkat nggak bermutu sama sekali. Kalau anda mendengarnya pasti tertawa, tentang friendster," ungkap Hadziq.

Lalu, apa yang memotivasi dirinya untuk tetap maju kendati lemah di karya tulis? Ternyata beberapa deret nama telah memberikan inspirasi untuknya. Dari para seniornya inilah Hadziq banyak menimba pengetahuan tentang mawapres. Handiq pun menegaskan bahwa kemenangannya ini sebagai satana pembelajaran."Saya sebenarnya merasa tak pantas menyandang gelar mawapres. Namun, dengan ini saya juga merasa tertantang untuk terus berusaha bagaimana seharusnya menjadi seorang mawapres seutuhnya," tutur Hadziq mantap.

Seorang Mawapres, lanjut Hadziq, identik dengan mahasiswa yang banyak kegiatan, bagus dalam karya ilmiah, serta memiliki sisi akademik yang bagus. "Jadi, berangkat dari amanah yang telah saya pegang sebelumnya, dengan mawapres ini saya berharap makin bisa mengemban amanah yang dilimpahkan pada saya, itu saja," komentarnya.

Disinggung tetang pengalaman organisasi yang pernah diikuti, Hadziq menyebutkan beberapa nama organisasi. Diantaranya, Studi Islam Teknik Computer (SITC), Himpunan Mahasiswa Teknik Computer (HMTC), LSM LP3M, Gerakan Mahasiswa Pembebasan (Gema Pembebasan), dan Moslem Information and Technology Association (Mifta). "Selain dalam keorganisasian, saya juga aktif mengisi acara tutorial, khususnya dalam bidang design dan animasi. Jadi, dilihat dari sana background karya tulis memang sangat minus dalam diri saya," ungkap Hadziq sambil tertawa.

Setelah menyandang gelar mawapres institut, langkah Hadziq belumlah usai. Ia masih harus mengikuti seleksi 15 besar mawapres tingkat nasional pada bulan Juni ini. Hadziq tetap optimis bahwa dirinya mampu maju ke tingkat nasional. "Kualitas dan mentalitas insyaallah sudah siap. Jadi saya tetap optimis. Jika dirumuskan jadinya, iman, ikhtiyar, dan tawakkal; hasilnya sukses," pungkas Hadziq menutup wawancara. (f@y/th@)

Berita Terkait