ITS News

Senin, 29 April 2024
18 April 2007, 07:04

UTS Virtual, Persempit Kesempatan Curang

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Suasana Laboratorium Pemograman Teknik Informatika siang itu (17/4), nampak gaduh. Tak kurang dari 63 mahasiswa sedang asyik memilih dan mencoba-coba komputer di hadapannya. Mereka melakukannya untuk mengecek jika jangan-jangan terdapat error karena sebentar lagi UTS virtual akan segera dimulai.

Kegaduhan mendadak hening manakala seorang dosen masuk ke ruang lab dan mempersilahkan para mahasiswa untuk membuka web virtual. Setelah para peserta melakukan presensi, dosen itu pun meminta agar peserta membuka soal ujiannya masing-masing dengan meng-klik link yang telah tersedia.

Ternyata soal yang diberikan pada tiap-tiap komputer berbeda satu sama lainnya. Ir Muchammad Husni MKom, dosen mata kuliah yang menerapkan UTS virtual ini, dalam penjelasannya menegaskan bahwa sebenarnya secara keseluruhan soal yang diberikan adalah sama yakni dua puluh soal. Hanya saja, soal yang ditampilkan di tiap sessionnya akan berbeda pada masing-masing komputer karena di sana berlaku proses random.

"Jadi, jangan tengok kanan-kiri ya. Karena dijamin soal yang tampil di komputer anda akan berbeda dengan milik teman anda. Pokoknya, percaya pada diri sendiri saja-lah," ujar Husni menyemangati mahasiwa.

Husni berpesan, selama ujian berlangsung mahasiswa hendaknya tidak mengutak-utik web virtual yang telah terpampang. Bahkan, setelah menjawab soal pun ia melarang mahasiswa untuk meng-klik icon back pada web browser. Selain akan mengganggu proses random pada web virtualnya, perbaikan jawaban pada soal sebelumnya pun akan sia-sia. Hal ini dikarenakan, setelah mahasiswa memberikan jawaban dan melanjutkan pada soal berikutnya, jawaban tersebut secara otomatis akan langsung tersimpan dalam query database.

Karuan saja, setelah mengetahui pantangan di atas mahasiswa pun dibuat kelimpungan karenanya. Bahkan ada yang menyebut ujian ini ibarat jalan sempit. "Wah, ujian jalan sempit ini namanya. Bagaimana tidak? memperbaiki jawaban saja tak bisa. Maunya maju terus," gerutu salah seorang peserta UTS.

Tak hanya itu, aturan dalam penilaian nampaknya juga membuat peserta makin kalang kabut. Dari dua puluh soal yang tersedia separuh di antaranya adalah pilihan ganda. Dan bila salah dalam menjawabnya maka nilai akan ditambah dengan -1. Tampaknya di sini sang dosen ingin menerapkan aturan penilaian SPMB dalam UTS virtual ini.

Tapi meski demikian, bukan mahasiswa namanya jika tak ingin coba-coba. Walau sudah diingatkan untuk tidak mengutak-utik web, tetap saja ada tangan-tangan yang iseng mengetesnya. Bahkan diduga ada juga yang melakukan aktifitas hacking. Akibatnya, muncul beberapa masalah ketika ujian berlangsung. Namun, dengan beberapa perbaikan dan penyesuaian dalam aturan seputar ujian akhirnya UTS virtual ini berlangsung lancar hingga waktu ujian usai.

Dari pihak mahasiswa sendiri, mayoritas di antara mereka mengaku tegang ketika pertama kali membuka soal UTS di web virtual. Dan ketika melihat soal yang terpampang serta mengetahui bahwa soalnya berbeda dengan sebelahnya, nafsu untuk mbacem pun hilang entah kemana.

"Pertama kali saat melihat soal UTS virtual saya merasa tegang dan bingung untuk menentukan strategi. Dan bila dilihat model soalnya yang demikian rasanya kesempatan mbacem(mencontek) pun sudah tertutup," tutur Erico Rahmat, peserta UTS virtual di Lab Program Studi (Prodi) Sistem Informasi.

UTS virtual Teknik Informatika yang diikuti oleh lebih dari seratus mahasiswa ini melibatkan lima laboratorium. Yakni, Laboratorium Pemograman, Laboratorium Komputing, Laboratorium Arsitektur dan Jaringan Komputer (AJK), Laboratorium Rekayasa Perangkat Lunak (RPL), dan satu laboratorium milik jurusan Sistem Informasi.(f@y/rif)

Berita Terkait