Awalnya, Suwarso terlihat tenang dan tersenyum bahagia saat diminta ke atas panggung oleh pemandu acara, Ir Tutug Danardhono MSc, yang juga rekan dosennya di Teknik Fisika. Sebanyak tiga kado yang dibungkus kertas berwarna putih bermotif balon warna-warni kemudian dibawa kehadapannya dan diserahkan oleh Ketua Jurusan Teknik Fisika, Dr Ir Totok Suhartanto DEA. Sang pemandu acara lalu meminta dosen yang akrab disapa Pak Warso ini untuk membukanya. Ia masih terlihat tenang dan menuruti keinginan rekan-rekannya untuk mengenakan isi kado tersebut yang tak lain adalah baju gamis putih, sorban, dan kopyah putih.
Sementara Pak Warso masih diliputi rasa heran akan kado uniknya itu. Ketua Laboratorium Rekayasa Energi Teknik Fisika, Ir Sarwono MSc, kemudian maju mewakili jurusan dan alumni untuk membacakan apa maksud pakaian-pakaian yang tengah dikenakan Suwarso. ”Disini saya punya dua kertas, silahkan pilih salah satu yang hijau atau yang biru. Silahkan Bu Warso memilihkan untuk Bapak. Karena jika pilihan ibu tepat, maka pakaian yang kami berikan pada Pak Warso sekarang akan menjadi kenyataan,” ungkapnya. Ditanya seperti itu, sang istri pun terlihat ragu dan akhirnya menolak memberikan pilihan.
Akhirnya Sarwono melemparkan pertanyaan kepada Rektor ITS yang baru dilantik tanggal 13 April kemarin, Prof Ir Priyo Suprobo MS PhD, yang tak lain adalah keponakan dari Suwarso. Berada di tengah-tengah dosen, mahasiswa, alumni dan beberapa undangan, Suprobo kemudian memberikan jawaban kartu biru. Sarwono pun membacakan isi kartu yang tak lain adalah kesempatan melaksanakan ibadah umroh bagi Suwarso dan istri ke tanah suci.
Tepuk tangan serta merta bergemuruh di halaman jurusan Teknik Fisika. Air mata haru terus mengalir di wajah Suwarso yang masih mengenakan baju gamis. Ia terlihat beberapa kali menyeka muka dengan sapu tangan birunya. Sang istri yang mewakili pria asal Trenggalek ini kemudian mengucapkan terima kasih atas hadiah yang diberikan di masa purna tugas suaminya. ”Saya dan Pak Warso mengucapkan terima kasih atas kado yang diberikan. Semoga bisa memaksa Pak Warso untuk mau umroh karena kalau diajak kesana sangat sulit,” paparnya seraya tersenyum.
Selain pemberian kado dan kenang-kenangan, acara juga diisi dengan penyampaian kesan dan pesan terhadap alumni University of Wisconsin, Amerika ini. Seperti kenangan yang disampaikan oleh Suprobo tentang sosok Suwarso yang sangat perhatian terhadap keluarga, mahasiswa dan rekan dosennya. ”Dulu waktu saya baru lulus dan belum punya apa-apa, Pak Warso mengajak saya tinggal di rumahnya. Saya juga sering dipinjami mobil ferrari oranye-nya. Suatu saat knalpotnya bocor, walau tidak punya uang saya perbaiki juga di bengkel daerah Nginden. Saat tahu saya perbaiki knalpotnya, beliau memarahi saya dan bilang lek gak duwe duit gak usah dandani,” kenangnya. Diungkapkan Suprobo, Sang paman lantas mengganti knalpot dengan spare part yang asli, karena bagi Suwarso seluruh bagian mobil ferrari kebanggaannya itu haruslah asli.
Tak ketinggalan, beberapa mahasiswa juga memberikan kesan-kesan terhadap dosen Thermodinamika mereka ini. Seperti yang diungkapkan Rudi Prayitno, mahasiswa angkatan 2003, dalam film autobiografi singkat Suwarso, ”Enak diulang Pak Warso, wong’e apikan. Poko’e mlebu. Aku turu ae dike’i BC,”.
Selain Suwarso, acara tersebut juga merupakan pelepasan purna tugas dari Ir Abu Hasan yang telah meninggal dunia sesaat sesudah pensiun dari Jurusan Teknik Fisika. Acara kali ini juga dijadikan ajang temu alumni Teknik Fisika dan FIPIA (sekarang FMIPA, red) dari beragam angkatan.(ftr/asa)
Kampus ITS, ITS News — Merayakan satu dekade perjalanan, Business Management Student Association Institut Teknologi Sepuluh Nopember (BMSA ITS)
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali pertahankan komitmennya dengan meraih kembali Indonesia’s SDGs Action Awards
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali melantik 129 insinyur baru melalui Program Studi Program
Kampus ITS, ITS News — Kekeringan yang berkepanjangan berdampak pada kehidupan masyarakat. Menanggapi kondisi tersebut, tim Kuliah Kerja Nyata