Bagi pria kelahiran Bangkalan 20 tahun yang lalu ini, menjadi presiden BEM FMIPA untuk pertama kalinya merupakan amanah yang sangat berat. Namun, besarnya harapan dan kepercayaan yang telah diberikan kepadanya untuk turut membangun BEM Fakultasnya membuat pria berkarakter sanguinis ini menerima kesempatan sebagai pemimpin yang pertama. “Menjadi yang pertama itu sangatlah berat, dimana kami mesti menanamkan pondasinya terlebih dahulu agar dapat menjadi tumpuan yang kuat bagi kepengurusan selanjutnya," ujarnya.
Bermodalkan pengalaman menjabat beberapa posisi strategis baik di Himpunan Mahasiswa Statistika, Kajian Jurusan FORSIS, juga sebagai Dirjen wacana Regional Departemen Wacana Publik BEM ITS tahun ini, Slamet merasa sudah saatnya berkontribusi kepada almameter Fakultasnya. Berbagai macam pelatihan pun telah dilahapnya, mulai dari tingkat dasar hingga pelatihan kepemimpinan tingkat nasional. “Tapi tetap saja saya tidak dapat kerja sendiri, ini kerja tim, semua terlibat dalam hal ini,” aku Slamet yang tidak suka jika harus menunggu ini.
Terpilihnya Slamet tak lepas dari peran semua himpunan yang ada di FMIPA. Berangkat dari sebuah visi dan tujuan yang sama, maka terbentuklah forum HMJ dan komite-komite teknis jurusan yang berujung pada lahirnya BEM FMIPA sekaligus menunjuk Slamet sebagai Presidennya. Diharapkan, kehadiran FMIPA mampu mengatasi berbagai permasalahan yang ada. Menurut Slamet, permasalahan yang cukup jelas adalah kondisi FMIPA yang terasa dipandang sebelah mata sehingga hanya menerima alokasi dana yang sedikit. “Inilah salah satu bentuk kurangnya perhatian atau pemberdayaan terhadap basic science,” ungkap asisten dosen beberapa mata kuliah statistika ini. “Ditambah lagi, FMIPA butuh sebuah wadah yang mampu menyatukan seluruh HMJ yang ada. Sangat disayangkan bila aspirasi mahasiswa terhenti hanya pada tingkat jurursan saja,” tambah slamet.
Karena itu, dengan visi Menanamkan Semangat Idealisme Warga FMIPA untuk Menuju Tatanan Keprofesian yang Tinggi, BEM FMIPA berusaha mengembalikan fitrah FMIPA sebagai basic scince yang lebih berkualitas. Dengan demikian, papar Slamet, diharapkan FMIPA dapat lebih diperhitungkan keberadaannya.
Hal pertama yang akan dilakukan Slamet adalah menanamkan visi misi. Jika visi telah tertanam akan terdapat tujuan yang jelas sehingga apa yang dilakukan masih dalam jalan yang benar. Berikutnya, menciptakan kader-kader berkualitas melalui beberapa rutinitas kegiatan maupun pelatihan. Dengan adanya Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) koordinatif fakultatif, juga akan terbentuk suatu hubungan antar jurusan yangmampu mengkoordinasikan segala aspirsi warga.
Slamet mengharapkan, terbentuknya BEM FMIPA ini mampu menambah antusiasme civitasnya dalam menjadikan FMIPA lebih baik lagi. Dengan wadah baru ini, akan tertanam semangat-semangat baru yang akan membangun FMIPA kedepannya. “Dan bukan hal yang tidak mungkin untuk manjadikan FMIPA sebagai kawah candradimuka di ITS ini,” harap Slamet, mahasiswa yang bermoto Sukses Terjadi karena Ada Persiapan, Kerja Keras, dan Belajar dari Kegagalan ini. (Zn/ftr)
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali berkontribusi kepada masyarakat melalui upaya pengoptimalan produksi pakan
Kampus ITS, ITS News — PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) memperkuat kolaborasinya dengan dunia riset pendidikan melalui bantuan pendanaan sebesar
Kampus ITS, ITS News — Kolaborasi antara akademisi dan industri menjadi landasan penting dalam mendorong kemajuan pembangunan bangsa. Menjadi
Kampus ITS, ITS News — Merayakan hari jadi ke-25 tahun, Departemen Teknik Material dan Metalurgi Institut Teknologi Sepuluh Nopember