Keinginan untuk menggandeng ITS disampaikan langsung oleh Direktur International Office Hiroshima University, Prof Dr Keiya Nishida, saat mengunjungi kampus ITS bersama Prof Dr Kumiji Kose, Senin (12/3) siang. ”Sebagai upaya untuk menghubungkan kembali para alumni yang berada di ITS dengan almamamter di Hiroshima University, maka kini kami menawarkan untuk pelaksanaan program doktor model baru yang memang sedang dilaksanakan oleh universitas kami,” kata Keiya Nishida.
Program doktor model baru yang dimaksud Nishida adalah, program doktor yang tidak hanya berbasis pada riset tapi juga keharusan untuk bisa diaplikasikan di dunia industri. Program doktor ini diberinama Practical Researchers and Engineers Distinguished in Technology Transfer.
Dikataka Nishida, program doktor yang ia tawarkan terbuka untuk bidang ilmu apa saja yang ada di ITS, dan bahasa pengantar dan penyusunan disertasi serta perkuliahan yang dijadwalkan berlangusng selama tiga tahun itu, menggunakan bahasa Inggris. “Program ini memang sangat istimewa dan baru kami luncurkan pada tahun 2007 ini. Meski dilaksanakan di Jepang tapi bahasa pengantar dan penyusunan disertasinya menggunakan bahasa Inggris,” katanya.
Nishida juga mengungkapkan, semua biaya riset dan magang di industri pada tahun kedua yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari pengambilan program ”doktor model baru” ini akan ditanggung pemerintah Jepang. ”Persaingannya cukup ketat, karena kami hanya menyiapkan untuk tujuh orang peserta tiap tahunnya, dan itu diperebutkan semua perguruan tinggi di dunia yang telah memiliki alumni dari Hiroshima University,” katanya.
Pembantu Rektor III ITS Dr Ir Achmad Jazidie M.Eng, yang juga doktor lulusan Hiroshima University, mengatakan, ITS menyambut baik tawaran itu, dan mudah-mudahan dalam waktu dekat sudah ada dosen ITS yang bisa mendapatkan peluang tersebut. ”Bagi ITS kerjasama dengan Hiroshima University sudah berlangsung lama, di ITS sedikitnya ada 21 orang doktor dan master lulusan Hiroshima University,” terang Jazidie.
Diungkapkan Jazidie, keinginan pihak Hiroshima University menawarkan program ”doktor model baru” itu berkait dengan kemungkina kerjasama riset atau penelitian antara dosen-dosen alumni Hiroshima University dengan almamaternya. ”Kabarnya bentuk kerjasama penelitian ini menjadi salah satu syarat untuk bisa mendapatkan program doktor yang ditawarkannya itu,” katanya.
Dikatakannya, program ”doktor model baru” ini merupakan yang pertama dan mungkin satu-satunya yang kini mulai dijalankan oleh Jepang, karena selama ini disertasi umumnya hanya berdasarkan pada hasil riset dan tidak harus sampai pada bagaimana hasil riset itu diterapkan. ”Program doktor ini penuh tantangan, karena harus bisa terapkan atau dimanfaatkan di kalangan industri dan sesuatu yang menarik,” ungkap Jazidie. (Humas/rif)
Kampus ITS, ITS News — Merayakan hari jadi ke-25 tahun, Departemen Teknik Material dan Metalurgi Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Kampus ITS, ITS News — Membangun karakter sejak usia dini adalah kunci menciptakan generasi emas Indonesia. Menyadari hal tersebut,
Kampus ITS, ITS News — Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) menjadi salah satu lembaga yang berkontribusi menumbuhkan perekonomian nasional.
Kampus ITS, ITS News – Dalam meningkatkan kemampuan komunikasi dan edukasi mahasiswa, lektor Institut Teknologi sepuluh Nopember (ITS) mengadakan