Tidak hanya mengutak-atik mesin, kajian jurusan Teknik Mesin As-Saff dan Pekan Mekanika Teknik Mesin kali ini menhadirkan Diskusi Panel Islam dan Teknologi. Mengangkat tema "Islamisasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi untuk Menuju Kebangkitan Umat".
Diskusi ini membahas tuntas bagaimana peran Islam dalam bidang Teknologi dan juga bagaimana mengemas teknologi dalam sebuah konsep Islam. ”Kami berangkat dari krisis di mana teknologi kerap disalah gunakan, untuk membuat bom misalnya,” terang Muhammad Rudi Hermanto, ketua Pelaksana kegiatan ini.
Materi yang disampaikan Didin lebih menekankan bahwa teknologi adalah suatu kebutuhan dasar umat. Didin memaparkan bahwa Islam telah mengenal dan menerapkan ilmu pengetahuan sejak Islam pertama kali diturunkan. Bahkan tanda dari dimulainya peradaban Islam adalah perintah membaca.
”Dengan kebiasaan membaca, maka kita akan tercipta kebutuhan untuk menulis, untuk menuangkan pikiran dari yang telah dibacanya. Inilah awal dari proses menuju penciptaan teknologi,” papar mantan Rektor Universitas Ibnu Khaldun (UIKA) Bogor ini.
Didin juga menjelaskan bahwa ilmu yang dipelajari dalam Islam tidak hanya tafsir, hadist, fiqh, dan sebagainya. Islam juga mencakup ilmu lain semisal mesin, kimia, fisika, astrologi dan semua ilmu yang ada, ”Bahkan sebenarnya banyak asal mula sebuah ilmu berasal dari ahli-ahli muslim,” lanjut Didin.
Peserta semakin bersemangat saat Abdullah Shahab menyampaikan materinya. Diselingi cerita dan hal-hal lucu lainnya, Shahab menyampaikan pengamatannya bahwa teknologi sekarang ini justru membawa pada kerusakan. Teknologi saat ini sudah menyalahi sebuah design yang telah diciptakan. Namun, Shahab menerangkan hal itu tidak akan terjadi jika teknologi sekarang digunakan secara benar dan dalam porsi yang tidak berlebihan hingga menyalahi aturan.
Sebagai penutup, Shahab yang sekaligus dosen Teknik Mesin bidang Metalurgi ini mengharapkan mahasiswa tidak hanya belajar Teknik saja atau agama saja, ”Hendaknya, Teknik dan Tafsir dikuasai oleh mahasiswa sekarang karena keduanya akan saling mendukung untuk terciptanya sebuah teknologi yang islami,” ujar dosen yang mempunyai motto "Dengan Prestasi dan Doa Meraih Sukses".
Setelah diskusi ini diharapkan seorang mahasiswa dapat terus berprestasi menghasilkan teknologi-teknologi yang berguna dan dapat dimanfaatkan dengan benar. ”Kedepannya, kami juga berharap ada sebuah club atau perkumpulan mahasiswa yang berlandaskan teknologi berbasis Islam, ya semacam cendikiawan mahasiswa muslim,” harap Anto, mahasiswa Tekinik Mesin 2004 ini. (Zn/rif)
Jakarta, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menorehkan prestasi nasional dengan memborong empat penghargaan pada ajang Anugerah
Kampus ITS, ITS News — Sebagai bentuk dukungan terhadap riset energi bersih, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menerima kunjungan
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung