ITS News

Minggu, 19 Mei 2024
02 Maret 2007, 13:03

FFI 2007 Didominasi Film Cinta

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Hal tersebut diungkapkan oleh ketua pelaksana FFI 2007, Eko Rizki, yang ditemui di sela-sela kesibukannya mengurusi perhelatan FFI tahun ini. Dari 16 film yang masuk seleksi hampir semua film mengangkat tema cinta. “Walau tema kami bebaskan, tahun ini banyak film yang masuk bertema cinta, hanya ada beberapa yang berbeda,” ungkap Eko.

Eko, yang juga menjadi panitia penyelenggara FFI tahun lalu, mengatakan bahwa jumlah peserta yang mengikuti FFI kali ini menurun. “Tahun kemarin dalam tahap seleksi kami menerima 25 buah film, kali ini kami hanya menerima 16 buah saja,” namun dijelaskan Eko bahwa ada peningkatan dalam kualitas film yang masuk. Setelah film masuk dalam tahap seleksi, setiap film akan melalui screening yang dilakukan oleh tim dari Multimedia Center ITS. Dari tahap screening, akhirnya dipilih sepuluh film yang berhak ditampilkan pada PIMITS 10.

Eko mengatakan bahwa tahun ini antusiasme mahasiswa ITS dalam menghasilkan film indie meningkat. Dari sepuluh film yang lulus screening, lima diantaranya adalah buatan mahasiswa ITS. “Dari lima yang masuk screening beberapa diantaranya memenangkan beberapa kategori,” ujar Eko. Contohnya adalah film Padam yang diproduksi oleh School of Broadcasting ITS, dalam FFI kali ini walaupun pendatang baru Padam mampu menyabet predikat The Best Film dan The Best Director sekaligus.

Salah satu film unik yang hadir dalam gelaran FFI kali ini adalah film dengan judul Maling Cawet karya mahasiswa FTK. Film bergenre komedi ini bercerita tentang seseorang yang tergila-gila dengan celana dalam. Film lain yang patut untuk mendapatkan apresiasi adalah film Martabak Planet Telor karya mahasiswa Despro yang berhasil menjadi satu-satunya film animasi dalam FFI kali ini.

Selain diikuti oleh mahasiswa, ternyata FFI juga menarik minat para sineas muda yang berasal dari SMA 3 Sidoarjo yang mengirimkan sebuah karya berjudul Separate of Pearl. Film ini berkisah tentang sepasang sahabat yang terpisahkan karena cinta. Animo yang besar dari kalangan non-mahasiswa dalam FFI kali ini terlihat saat pemutaran film dilaksanakan dimana banyak siswa SMA berseragam putih abu-abu yang ikut di dalamnya. Tercatat mereka berasal dari SMA 1 Boyolangu, SMA 1 Gresik, SMA Semen Gresik, dan SMA 6 Surabaya.

Suksesnya penyelenggaraan FFI 2007 ini membuat Eko berharap bahwa nantinya even FFI yang diadakan tiap tahun ini mampu menjadi pancingan kepada mahasiswa ITS lainnya untuk berkarya. Hal serupa diungkapkan Agung Syakirul, salah satu screener kegiatan ini yang berharap mahasiswa ITS mampu menjadi tuan ruah bagi penyelenggaraan even film indie di masa yang akan datang. (ap/ftr)

Berita Terkait