ITS News

Kamis, 16 Mei 2024
25 Januari 2007, 15:01

Pameran Permadani, Asah Skill Mahasiswa

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Pameran ini merupakan hasil dari karya mahasiswa baru ITS jurusan Teknik Arsitektur yang mengambil mata kuliah Estetika Rupa di semester pertama. “Pameran permadani gantung ini selain apresiasi dari mata kuliah yang telah kami tempuh, juga bertujuan menggali dana untuk kepentingan kegiatan kemahasiswaan di jurusan. Ada 30 permadani yang siap dipamerkan, semuanya hasil karya mahasiswa arsitektur yang duduk di tahun pertama,” kata Nur Cholis, komisaris tingkat mahasiswa arsitektur angkatan 2006, Selasa (23/1) siang.

Dikatakan Nur, semua materi dan persiapan pameran dilakukan mahasiswa sendiri agar mereka terbiasa menyelenggarakan kegiatan pameran nantinya. “Kalau melihat materi permadani gantung yang dipamerkan, kami berharap banyak warga kampus yang tertarik dan berkenan membelinya. Harga yang kami patok rata-rata 700 ribu rupiah untuk sekali bayar dan 850 ribu rupiah untuk dua kali bayar, dengan tempo pembayaran hingga Maret mendatang,” ungkapnya.

Nur menambahkan, harga itu relatif murah, karena memang untuk memproduksi permadani berukuran 80 x 80 cm, mahasiswa yang dibagi dalam beberapa kelompok itu menghabiskan dana rata-rata hingga 650 ribu rupiah. Itu pun ada kelompok yang menghabiskan dana lebih dari satu juta. “Tapi untuk memberikan harga yang sama, semuanya dipatok harga rata-rata, karena mahasiswa memang tidak ingin mengambil keuntungan, tapi lebih pada bagaimana karya yang dibuatnya itu dihargai masyarakat,” tegas Nur.

Nur Cholis yakin, pamerannya bakal sukses, mengingat dari 30 permadani yang dipajang itu sudah ada dosen dan mahasiswa yang berminat membeli. “Pameran ini baru pertama kali lakukan oleh mahasiswa Arsitektur angkatan 2006, tapi kami yakin bisa sukses mengingat sebelum dipamerkan sudah ada yang mau membeli. Nantinya, meski sudah terjual, sebagai apreasiasi kami tetap akan memamerkannya. Siapa tahu ada yang mau membeli lebih tinggi lagi dari pemilik lukisan yang sudah membelinya terlebih dahulu,” komentarnya.

Sementara itu, dosen pembina mata kuliah Estetika Rupa, Drs R Bambang Gatot Soebroto mengatakan, niat memamerkan hasil karya mahasiswanya itu terdorong untuk menjajaki pasar terhadap karya mereka. Selain itu, juga sebagai ajang apresiasi dan menunjukkan pencapaian hasil pemahaman mahasiswa terhadap matakuliah yang telah diajarkannya. “Kami ingin menunjukkan kepada para mahasiswa bagaimana membuat karya yang baik dan punya nilai estetika dan komersial. Karena itu, hasil dari penjualan ini sebagian kami kembalikan kepada mereka yang telah mengeluarkan dana untuk pembuatan, sedang sisanya digunakan untuk kepentingan kegiatan mahasiswa di angkatan mereka juga,” jelasnya.

Tujuan mengembalikan uang kepada mahasiswa dari karya yang terjual itu, kata Gatot menuturkan, untuk memotivasi mereka berkarya kembali. Harapannya, imbuh Gatot, mereka menyadari potensi yang ada dalam dirinya untuk membuat lagi dalam bentuk dan karya yang lain. “Sedangkan dari segi pendidikan kami ingin menunjukkan kepada masyarakat, terutama kalangan kampus tentang capaian dari mata kuliah estetika rupa. Dimana didalamnya dipelajari tentang bagaimana mengasah kepekaan para mahasiswa terhadap garis, bentuk, rupa, warna, bidang dan tekstur. Hasil piramida gantung ini merupakan capaian dari akumulasi materi tersebut,” pungkasnya. (humas/th@)

Berita Terkait