Antusias besar peserta Integralistik Workshop (IW) 2006 membuat ramai suasana di Lapangan Perpustakaan ITS. Kegaduhan ini dipicu oleh yel-yel yang diteriakkan oleh masing-masing jurusan. "Memang kondisi peserta yang menggebu-gebu dalam beradu yel bebas, ini sudah sesuai dengan yang diharapkan oleh Steering Comitte. Mereka dibiarkan berkreasi dan menonjolkan arogansi jurusan masing-masing. Bahkan tidak hanya dalam yel, tapi juga dress code," komentar Ahmad Adi Suryo, ketua Organizing Comitte, ketika diwawancarai Jumat (1/12) kemarin.

Menurut mahasiswa yang akrab disapa Opid ini, konsep dibuat demikian agar peserta paham akan arti kebersamaan. "Secara tidak langsung, jika mereka meneriakkan yel yang bermacam-macam, jadinya akan jelek. Tapi jika meneriakkan secara bersama- sama hal yang sama, maka akan terdengar bagus," tandasnya. Karena itu, panitia memilih lagu himne ITS sebagai pemersatu.

Dalam sambutan di hadapan ribuan peserta, mahasiswa jurusan Teknik Elektro ITS ini mengungkapkan harapannya."Tunjukkan semangat integralistik kalian dalam event ini. Tunjukkan bahwa kalian ini adalah satu yaitu ITS, meskipun berasal dari berbagai jurusan. Sebesar apa yang kalian dapat di acara IW ini tergantung dari seberapa banyak anda mewarnai acara ini," tutur Opid.

Acara yang dihadiri sekitar 2500 peserta ini, mendapat pengawasan dari masing–masing perwakilan jurusan yang datang saat pembukaan. Mereka tampak berjajar di teras sebelah barat lapangan perpustakaan.”Mereka diikut- sertakan dalam konsep acara ini agar pelaksanaannya lebih terkontrol dan tidak melenceng dari tujuan awal,” jelas Jacki, salah satu panitia.

“Satu–satunya acara yang bisa menyatukan seluruh mahasiswa ITS adalah Integralistik Workshop. Karena itu dalam IW kali ini kami membuat konsep yang nyantai. Diharapkan peserta dapat menikmati setiap sesi dalam rangkaian acara yang disajikan,“ pungkas Jacki. (m7/th@)