SEBAGAI wakil ketua panitia Pilcarek, Ir Sritomo Wignyosoebroto M.Sc, wajar jika memberikan penilaian pada proses Pilcarek kali ini. Menurutnya, dengan hanya tujuh nama yang ikut dalam proses pemilihan, ia masih merasa belum puas. ”Idealnya ada 20-30 persen calon yang berasal dari mereka yang secara administratif berpeluang atau eligible untuk menjadi rektor ITS Periode 2007-2011. Tapi jika akhirnya hanya tujuh orang yang bersedia, maka panitia pun tidak bisa berbuat apa-apa,” katanya.
Dosen Jurusan Teknik Industri FTI ini berharap, meski hanya tujuh calon, proses Pilcarek akali ini akan berlangsung menarik dan fair, kekuatan masing-masing kubu cukup berimbang, enak untuk dinikmati, cukup demokratis, dan transparan. ”Insya Allah prosesnya berlangsung baik dan menghasilkan kandidat rektor ITS 2007-2011 yang terbaik pula,” katanya.
Dalam analisisnya setelah tujuh nama muncul, Sritomo mengatakan, FTSP dengan memunculkan dua calon, pada saatnya kedua calon itu akan bersinergi untuk menjadi penyeimbang, sedang FTI terkesan solid dan seolah-olah telah melakukan konvensi sebelumnya, karena hanya menghasilkan satu calon (incumbent), sedang FTK yang memunculkan sekaligus empat calon untuk menaikkan posisi tawar sebagai ”kuda hitam” dan sekadar ingin tetap ada wakil mereka dalam kabinet rektor mendatang.
Bagaimana dengan FMIPA, FTIf dan dua politeknik masing-masing PENS dan PPNS? ”Mereka cukup tahu diri, namun suara mereka justru kelak akan solid signifikan dan menentukan siapa-siapa yang akan mereka pilih. Jelas yang bisa mengakomodasi kepentingan mereka,” katanya. (kem)
Kampus ITS, ITS News — Tak hanya konsisten mengakselerasi kemampuan akademik dan non-akademik, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) turut
Kampus ITS, ITS News — Guna mencetak lulusan yang andal dalam mengelola bisnis berbasis digital yang semakin dibutuhkan masyarakat saat
Kampus ITS, ITS News — Dalam upaya pencegahan risiko kebencanaan yang masif, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus berupaya memberikan
Kampus ITS, ITS News — Guna mendukung penguatan ekonomi syariah, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) turut berpartisipasi dalam program