Diwawancarai ITS Online, Senin (29/5) sore, Darmawan Siswanto selaku koordinator lapangan aksi BEM mengatakan bahwa aksi ini dilakukan mulai hari Minggu (28/5). Sekitar 15 mahasiswa ITS diturunkan dalam penggalangan dana untuk korban gempa bumi di Yogyakarta ini. ”Kami bekerjasama dengan teman-teman JMMI (Jamaah Masjid Manarul Ilmi, Red), BPM (Badan Pelaksana Mentoring, Red) dan Pramuka ITS,” ungkapnya.
Mahasiswa yang akrab disapa Iwan ini kemudian menyebutkan bahwa ada lima titik di Surabaya yang digunakan untuk penggalangan dana. Kelima titik itu adalah perempatan Darmo, perempatan kampus A dan C Unair, sekitar Hypermarket Giant, serta Tugu Pahlawan. Aksi dimulai dari pukul 10.30 sampai pukul 12.30. ”Kami hanya melakukannya selama dua jam saja, tapi dana yang terkumpul sudah mencapai Rp 10,273 juta,” tandasnya.
Dana ini, kata Iwan, telah tersalurkan sebagian. ”Kemarin malam (Minggu malam, Red) kami telah mengirimkan lima orang surveyor ke Yogyakarta. Mereka bertugas memantau kondisi dan kebutuhan yang diperlukan di sana. Selain itu, kami juga telah menyalurkan dana hasil penggalangan awal ini sebesar tiga setengah juta lewat relawan kami,” cerita mahasiswa jurusan Teknik Lingkungan angkatan 2003 ini.
Sebab, imbuh Iwan, selain bantuan materiil, rencananya BEM juga akan segera mengirimkan relawan ke Yogyakarta. ”Makanya kami kirimkan dulu surveyor yang akan mengecek dimana nantinya relawan akan ditempatkan. Tim kami akan kembali hari ini (Senin, Red),” tuturnya.
Penggalangan dana BEM ini rencananya akan dilakukan hingga Jumat (2/6). Namun, kata Iwan, ada kendala dari aturan baru Pemkot Surabaya yang menghambat pelaksanaannya. ”Ada aturan terbaru dari Pemkot Surabaya yang melarang untuk bebas menggalang dana di jalan, karena ditakutkan akan ada pihak yang tidak bertanggungjawab dan menyalahgunakan. Nah, inilah yang semakin mempersulit kita, karena jalur ijinnya jadi rumit,” katanya.
Menghadapi permasalahan ini, Iwan kemudian memaparkan langkah lain yang akan ditempuh. ”Kami akan minta bantuan rektorat. Nanti kami akan kumpulkan kahima (Ketua Himpunan, Red) dan menggerakkan himpunan. Tapi nggak masalah jika memang cara ini nggak berhasil. Kami akan gunakan rencana lain yaitu menggalang dana lewat intern ITS, misalnya melalui instruksi ke dosen untuk menggalang dana melalui elemen-elemen di ITS,” pungkasnya. (th@/ftr)
Jakarta, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menorehkan prestasi nasional dengan memborong empat penghargaan pada ajang Anugerah
Kampus ITS, ITS News — Sebagai bentuk dukungan terhadap riset energi bersih, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menerima kunjungan
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung