ITS News

Sabtu, 27 April 2024
13 Maret 2006, 15:03

Tiga Presiden BEM ITS Hadiri PSI III

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Presiden BEM ITS periode 2005-2006, Setyo Martono, mengisi PSI III pada hari pertama Sabtu (11/3). Pada hari tersebut, dalam satu sesi, Setyo Martono digandengkan dengan Ir Ali Musyafa MSc yang merupakan salah seorang “pendahulu” JMMI. Martono dalam kesempatan itu banyak memberikan masukan-masukan kepada JMMI, khususnya kepada Tim Ahwa 17 yang merupakan calon pengurus harian JMMI periode 2006-2007.

“Proker (program kerja, red) JMMI untuk ke depan, saya harap lebih menyentuh kepada seluruh warga ITS. Karena saya lihat sekarang ini, kalaupun ada kajian atau diskusi keislaman yang datang hanya kader JMMI saja. Jadi mungkin publikasi atau materinya perlu dibenahi, sehingga dapat menarik mahasiswa ITS,“ kata Martono. Pria asal kota Reog ini juga mengatakan kalau beberapa kegiatan JMMI sudah sangat bagus. "Saya sangat senang, karena JMMI telah memiliki beberapa ikon kegiatan, seperti RDK, Jilbab n Koko Days, dan lainnya. Itu sangat sangat kondusif untuk kampus," jelas Martono.

Sementara itu, pada Minggu (12/11), dua mantan Presiden BEM ITS juga datang di pelatihan ini. Mereka adalah Rendra Sanjaya dan Nugroho Fredivianus ST yang merupakan Presiden BEM ITS dua kepengurusan berturut–turut sebelum Setyo Martono. Hari itu, Rendra Sanjaya juga duduk bersama dengan dua pembicara lain yang merupakan alumni JMMI, yaitu Ir Yoyok Setyo MT dan Ari Prasetyo Aji ST. Tak jauh berbeda dengan apa yang disampaikan Martono, Rendra juga banyak memberikan masukan–masukan kepada Tim Ahwa 17. “Banyak-banyaklah melihat ke bawah, jangan hanya berdiam diri di masjid. Sekali waktu bersilaturahmi ke BEM, ke Rektorat, atau kemanapun juga. Insya Allah itu sangat bermanfaat, karena selama ini kebanyakan pengurus akan silaturahmi jika ada butuhnya,” ungkap Rendra.

Pria berkacamata ini juga mengaku berterima kasih kepada para pengurus JMMI yang lalu karena beberapa saran yang ia berikan satu tahun yang lalu telah dilaksanakan oleh JMMI kepengurusan 2005-2006. “Saya masih ingat satu tahun lalu memberikan beberapa saran kepada Tim Ahwa 16 pada waktu PSI III tahun kemarin, dan ternyata itu juga telah dilaksanakan,” ungkap Rendra. Pada kesempatan itu, Rendra juga berharap agar aksi para pengurus JMMI yang tergabung dalam relawan berantas pornoaksi dan pornografi terus dilanjutkan.”Pornografi dan pornografi di ITS harus dibabat habis, kalau perlu adakan rekruitmen massal untuk para relawan ini,” kata Rendra.

Sementara itu, Nugroho Fredivianus ST, yang memberikan materi paling akhir, memberikan materi tentang komunikasi. Pada waktu itu juga, Nugroho juga memberikan simulasi tentang manajemen aksi. Tak tanggung, seluruh peserta langsung diajak ke lapangan untuk belajar orasi. Tentu saja ini menarik banyak perhatian mahasiswa angkatan 2005 yang sedang melakukan Bakti ITS. Selama kurang lebih satu jam, para peserta PSI III berteriak-teriak belajar berorasi.

“Salah satu kelemahan kader JMMI adalah terlalu tawadhu, sehingga kadang tidak terdengar kalau menyuarakan kebenaran, sehingga Insya Allah dengan pelatihan ini para kader lebih tajam dan berani dalam menyuarakan kebenaran,” ungkap Nugroho. Sebelumnya pria yang juga
Manajer Marketing Control Systems Service Center (CSSC) Jurusan Teknik Elektro ini juga memutarkan beberapa film dokumenter tentang komunikasi dan orasi. (jie/tov)

Berita Terkait