Kongres Mahasiswa ITS merupakan forum tertinggi dalam Organisasi Mahasiswa (Ormawa) yang ada ITS. Dan pada Jumat-Minggu (24-26/2), Kongres Mahasiswa ITS ke-7 digelar oleh Legislatif Mahasiswa (LM).
Pada hari terakhir, Minggu (26/2), kongres dilanjutkan di BAUK lantai 2. Kongres kali ini melanjutkan pembahasan agenda pada hari kedua yakni tentang Surat Keputusan Orientasi Mahasiswa Baru (SK OMB), pengkaderan ITS ke depan, pelanggaran terhadap konstitusi, peran dan fungsi ORMAWA berdasarkan MUBES III, serta penyikapan forum-forum baru di luar konstitusi. Namun, hingga pukul 9 pagi jumlah peserta yang hadir hanya terdiri dari 5 peserta penuh, 2 orang peserta peninjau dan presiden BEM. Kondisi tersebut menimbulkan tanda tanya besar bagi LM sebagai penyelenggara terhadap itikad baik pihak Ormawa guna mencari solusi atas permasalahan yang terjadi. Jumlah peserta yang hadir kemudian bertambah menjadi 6 anggota LM, 6 HMJ, presiden BEM dan 3 anggota MKM.
Karena kuota yang tidak memenuhi forum ini, peserta terbagi menjadi dua pihak. Satu pihak setuju untuk melanjutkan kongres sedangkan yang lain justru sepakat untuk menghentikan. Perbedaan pendapat tersebut berlangsung cukup panjang dan berakhir setelah salah satu peserta usul agar permasalahan tersebut dikembalikan kepada LM sebagai peserta penuh yang mempunyai hak suara.
Dan akhirnya, LM pun memberikan dua keputusan yaitu menghentikan kongres mahasiswa ITS ke-7 dan bersedia menyelenggarakan kongres di tengah periode kepengurusan bila ada kesepakatan tertulis dari pihak Ormawa. Hal ini berakhir setelah ada penjelasan dari LM, termasuk agenda LM untuk segera melakukan roadshow guna menindaklanjuti kondisi tersebut. Sehingga pada pukul 10.30 pimpinan sidang menutup kongres.
Menanggapi kejadian ini, presiden BEM, Setyo Martono mengatakan bahwa seharusnya LM tidak melakukan pembubaran kongres. “Pembubaran itu telah melanggar tata tertib kongres. Walaupun dikatakan menjaga kesakralan kongres, sesungguhnya hanya semakin menurunkan nilai kongres sendiri,“ ujar Martono memberikan komentar. Diharapkan, lanjut Martono, nantinya dapat diambil sikap yang lebih bijak lagi.
Sementara itu, ditemui di tempat terpisah, Rabu (1/3) salah satu anggota LM, Khoiriyati, mengatakan amat disayangkan terjadi kejadian seperti ini. “Saya nggak ingin masalah ini berlanjut-lanjut, semoga teman-teman segera tersadar, karena banyak masalah yang terjadi di Ormawa yang harus segera diselesaikan,” ungkap mahasiswi yang akrab disapa Tyas ini. Anggota LM terpilih dari jurusan Matematika ITS ini pun menyampaikan harapannya. “Jangan sampai ada pelecehan apalagi di forum tertinggi seperti ini, niat baik kita di forum ini adalah ingin pecahkan bersama masalah-masalah di Ormawa,” papar mahasiswi berjilbab ini.(th@/ftr)
Jakarta, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menorehkan prestasi nasional dengan memborong empat penghargaan pada ajang Anugerah
Kampus ITS, ITS News — Sebagai bentuk dukungan terhadap riset energi bersih, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menerima kunjungan
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung