ITS News

Jumat, 29 Maret 2024
29 Januari 2006, 08:01

ITS Rencanakan Masuk MURI : Bakar 2006 Ikan di atas 100 Kapal Nelayan

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Bukan hanya prestasi akademik yang ditorehkan ITS di dalam maupun luar negeri. Setidaknya, inilah yang akan dibuktikan pada Minggu (12/2) mendatang. ITS akan memecahkan rekor MURI yaitu bakar ikan. Ini pun tidak seperti bakar ikan yang biasa. Istimewanya adalah jumlah ikan sama dengan tahun digelar yaitu 2006. Ikan-ikan itu akan dibakar di atas seratus buah kapal nelayan di daerah Lamongan.

Ini diungkapkan dalam konferensi pers yang dilakukan Rabu siang (25/1) di Rektorat lt.1 ITS. Bakar ikan spesial ini termasuk dalam tema Bhakti Bahari Nusantara dalam rangkaian kegiatan Ocean Week yang dilaksanakan mulai tanggal 11 hingga 18 Februari 2006 besok. Ocean Week merupakan kerjasama antara Departemen Riset dan Teknologi BEM, Himpunan Mahasiswa Sistem Perkapalan, Himpunan Mahasiswa Teknik Perkapalan, dan Himpunan Mahasiswa Teknik Kelautan dan Himpunan Mahasiswa Biologi.

Muhammad Zainal Arifin, koordinator salah satu kegiatan, mengatakan ikan yang akan dibakar adalah ikan togek. “Alasannya selain karena jenis ikan ini banyak terdapat di Lamongan, juga karena disukai masyarakat di sana,” ungkap mahasiswa ITS ini. Ciri dari ikan togek, lanjutnya, ukurannya sedang, warna gelap, dan kulit kasar. “Jadi enak, nggak usah kelupas kulitnya, karena setelah dibakar akan terlepas sendiri kulitnya,” celetuknya.

Ketika ditanya perihal memilih Lamongan sebagai tempat pemecahan rekor MURI, ia menjelaskan terkait dengan slogan. “Lamongan mempunyai slogan yaitu protein ikan lancarkan generasi, sehingga kami anggap sesuai dengan kegiatan jenis ini,” tandas Arifin.

Untuk masalah sosialisasi ke masyarakat Lamongan akan adanya kegiatan ini, pihaknya mengaku telah menjalin kerjasama dengan Pemda Lamongan dan Rukun Nelayan. Uniknya, pada tanggal pelaksaan bertepatan dengan hari ulang tahun Rukun Nelayan yang dinamakan Petik Ikan. “Kami sebenarnya nggak tau hari itu tepat dengan ulang tahun nelayan, tapi memang benar-benar pas sekali,” komentar Totok Joni, koordinator kegiatan Bhakti Bahari Nusantara.

Rencananya, imbuh Totok, dalam sebuah kapal akan diisi oleh sekitar 20 ekor ikan dan sepuluh orang. “Ukuran ijon-ijon kapal sekitar sepuluh meter. Untuk pembakaran, nantinya kita akan gunakan colek dengan diameter 45 centimeter dan arang sebagai bahan bakarnya. Bakar ikan ini akan digelar sore hari setelah paginya dilakukan penanaman Mangrove di Tuban,” pungkasnya. (th@/ftr)

Berita Terkait