Ditemui di sela-sela kesibukan mengatur proses penyembelihan hewan kurban, Dr Ali Musyafa menjelaskan tentang kegiatan kurban di Masjid Manarul Ilmi tahun ini. "Alhamdulillah, tahun ini hewan kurban yang terkumpul naik dari tahun lalu. Untuk kambing jumlahnya naik drastis, menjadi 58 ekor. Untuk sapi jumlahnya tetap empat ekor," jelas Ali. Ali mengaku bahwa hewan kurban itu ada beberapa yang dari luar ITS. "Mayoritas hewan kurban memang dari civitas ITS. Namun ada beberapa juga dari luar ITS. Bahkan ada yang untuk berkurban seekor sapi, urunan tujuh orang,” kata Ali.

Panitia kurban yang terdiri dari Lembaga Manajemen Zakat Infaq dan Shadaqah (LMZIS), Tim Pembina Kerohanian Islam (TPKI), dan juga Jamaah Masjid Manarul Ilmi (JMMI) tersebut telah mempersiapkan jauh hari proses penyelengaraan kurban. Mereka telah mendirikan posko penerimaan kurban yang terletak di serambi utara masjid Manarul Ilmi ITS. Selasa kemarin (10/1) panitia dibantu para penyembelih hewan, memotong hewan kurban untuk selanjutnya didistribusikan kepada yang berhak. "Kami mendistribusikan daging hewan korban ini kepada mereka yang berhak di lingkungan ITS dan juga ke beberapa tempat di wilayah Surabaya," kata Ali

Disnggung mengenai kejadian di Jember, Ali mengaku untuk tahun ini daging korban tidak disitribusikan kesana. "Kami sengaja tidak mengirimkan daging kurban ke Jember, karena dari informasi, sumbangan yang datang sudah overload. Rencananya kami akan mengirimkan daging kurban ini ke Gresik, karena saat ini di sana juga dilanda banjir," kata Ali.

Ali juga mengharapkan, dengan moment hari raya korban tahun ini, ikatan solidaritas antar umat Muslim semakin erat. "Dengan keikhlasan dalam berkorban, maka saya berharap agar spirit umat Muslim meningkat untuk mewujudkan solidaritas sesama Muslim. Saya sangat bangga kepada teman-teman yang iuran untuk membeli sapi, mungkin dari situ kita bisa ambil hikmah bahwa kita bisa mewujudkan impian kita bila kita bersatu,” kata Ali. (Jie/asa)