ITS News

Selasa, 16 April 2024
21 Desember 2005, 18:12

ITS Kembangkan Barang Bekas Industri Untuk penelitian

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Kegiatan yang bertajuk Business Gathering digelar Rabu (21/12). Bertempat di gedung Rektorat ITS lantai 2, beberapa kalangan industri turut mendiskusikan ide baru ITS ini. Rektor ITS, Prof Dr Ir Mohammad Nuh DEA, dalam sambutannya mengungkapkan bahwa ini merupakan salah satu upaya yang tak terpisahkan dari usaha ITS dalam mengembangkan potensi akademik mahasiswanya.

“Kami berharap melalui cara ini mahasiswa ITS akan mampu mengembangkan kemampuan intelektualnya dan dapat membantu kalangan industri untuk bisa memanfaatkan kembali barang, alat yang memang sudah tidak terpakai lagi dalam proses industri sebagai bahan kajian atau penelitian mahasiswa,” papar Nuh yang saat itu mengenakan kemeja putih.

Tujuan utama Business Gathering ITS, untuk membangkitkan minat mahasiswa dalam melakukan riset atau penelitian di dunia industri. Untuk diketahui, saat ini keberadaan barang disposal atau barang yang tak terpakai lagi dalam proses produksi sering kali menganggu, karena memerlukan tempat penyimpanan. Dan jika dilelang pun harganya sangat murah. Padahal, sebagian dari barang disposal itu masih bisa ditingkatkan nilai jual dan nilai gunanya melalui upaya perbaikan atau modifikasi. Peluang inilah yang ingin dicoba digarap oleh mahasiswa ITS.

Bagi mahasiswa ITS, barang tersebut nantinya dapat dimanfaatkan untuk bahan penelitian, praktek kerja, pelatihan dan untuk menunjang program pengabdian pada masyarakat. “Bukan hanya itu, bahkan diharapkan ada peluang untuk menciptakan model kegiatan wirausaha,” imbuh Nuh lagi.

Sementara itu, Pembantu Rektor III ITS, Dr Ir Achmad Jazidie M.Eng menambahkan guna menunjang relisasi ide itu, kini ITS sedang menyiapkan sebuah kelompok kerja (Pokja) Kemahasiswaan untuk Penelitian, Pengabdian pada Masyarakat dan Kewirausahaan. Pokja ini, kata Jazidie, ke depannya diharapkan mampu mengembangkan potensi dan kompetensi hardskill serta softskill mahasiswa dalam kegiatan inovatif, kreatif dan kewirausahaan. “Harapannya dapat mengembangkan dan memberdayakan karya ilmiah mahasiswa sebagai barang dan jasa yang bermanfaat bagi masyarakat di luar kampus,” tandasnya.

Di sisi lain, bagi kalangan industri, imbuh Jazidie, peningkatan kualitas sumber daya manusia dapat diperoleh dari perusahaan. Ini karena mahasiswa secara dini dilatih bisa memahami citra dan kompetensi tenaga kerja yang dibutuhkan. “Hingga saat ini, bentuk kerja sama untuk memberdayakan potensi mahasiswa dengan melibatkan secara langsung serta atas inisatif mahasiswa masih sangat minim jumlahnya. Kami berharap melalui Pokja ini jumlahnya nanti akan bertambah secara signifikan,” harap Jazidie. (th@/asa)

Berita Terkait