ITS News

Kamis, 18 April 2024
16 Desember 2005, 13:12

UKM Disarankan Terapkan Supply Chain Management

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Dikatakan Mertins, kendala utama dari UKM adalah ketidaktersediaan barang dalam jumlah besar untuk memenuhi permintaan pasar. Ia menyarankan sesama UKM untuk saling kerja sama dengan pola supply chain management. “Ini penting agar permintaan pasar dapat terpenuhi dengan baik dan distribusi barang juga dapat terjaga. Selama ini karena UKM bekerja sendiri-sendiri, maka seringnya mengecewakan,” katanya.

Mertins menyerankan dalam kerja sama itu, UKM untuk saling terbuka dan memberikan informasi yang benar tentang apa yang dimiliki dan kekuatan dari masing-masing produk yang dimiliki. “Pada titik inilah maka dibutuhkan pihak ketiga yang bisa menjadi jembatan antar UKM satu dengan lainnya, sehingga terjalin kerjasama dan networking dengan baik,” imbuhnya.

Sementara itu, Prof Luk Van Wassenhove dari INSEAD, Perancis dalam makalahnya berjudul Closed-loop Supply Chains: Practice and Potency, menyampaikan tentang pentingnya menciptakan sistem industri yang berupa lingkaran dengan proses yang selalu berputar, bukan seperti garis lurus sebagai mana dipahami dalam supply chain management selama ini yang berhenti di satu titik.

“Jadi konsep dalam proses closed-loop supply chain bukan hanya membuat atau mengirimkan produk ke pelanggan, tapi juga mengupayakan produk tersebut kembali ke suatu titik untuk reuse atau dihancurkan supaya limbahnya tidak merusak lingkungan,” katanya.

Konferensi yang dihadiri 26 negara itu dibuka Rektor ITS Prof Dr Ir Mohammad Nuh DEA, Kamis (15/12) pagi. Dalam sambutannya, Rektor ITS mengatakan, persoalan supply chain management merupakan isu nasional di Indonesia yang hingga kini belum menemukan jawaban tepat, karena itu bidang ini menjadi kajian menarik bukan saja bagi ilmuwan dan praktisi di Indonesia tapi juga bagi mereka yang berasal dari luar negeri. “Saya menyambut baik digelarnya konferensi internasional ini, sehingga diharapkan akan terjadi lintasan ide untuk bersama-sama melakukan riset atau penelitian bersama-sama,” katanya.
Sementara itu, ketua panitia Dr Ir I Nyoman Pujawan, MEng, mengatakan, konferensi kali pertama ini diadakan membahas berbagai perkembangan hasil penelitian yang berkait dengan ilmu supply chain management (SCM) dari para pakar dan peneliti di tingkat internasional.

Dikatakannya, dipilihnya materi tentang Operations and Supply Chain Management ini erat kaitannya dengan sebagian besar kondisi industri di Indonesia, yang mengalami keterbatasan didalam sumber daya. “Kami memilih materi ini agar para peserta, terutama yang berasal dari Indonesia terdorong untuk melakukan penelitian dan kajian tentang supply chain management yang berkait dengan penggunaan sumber daya dalam jumlah terbatas,” katanya.

Pilihan materi ini, kata Nyoman menambahkan, mengingat banyak industri yang bahan bakunya tidak mudah didapat, sehingga isu keberlanjutan (sustainability) menjadi penting untuk dipertimbangkan. “Ke depan materi ini menjadi penting untuk dipertimbangkan bagi kalangan industri di Indonesia, bukan semata-mata karena tuntutan pasar atau masyarakat di dalam negeri yang menghendaki seperti itu, tapi juga persaingan pasar global yang memang mensyaratkan itu,” katanya.

Karena itu, kata dosen kelahiran Bangli, 7 Januari 1969 ini menambahkan, ia sangat bersyukur sebagian besar peserta yang ikut bukan hanya dari kalangan perguruan tinggi, tapi juga praktisi industri yang memang berminat untuk mengembangkan supply chain management di perusahaannya. “Meski keikutsertaan mereka yang berasal dari kalangan industri bukan untuk menyampaikan materi, tapi kami bersyukur kehadiran mereka paling tidak akan memberi penyadaran lebih luas tentang makna dan arti supply chain management,” katanya. (Humas/tov)

Berita Terkait