ITS News

Kamis, 25 April 2024
12 Desember 2005, 14:12

Wayang Kulit Ki Anom Suroto Meriahkan Lustrum ITS

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Pertunjukan wayang kulit dalam rangka memeriahkan Lustrum ke 9 ITS, diadakan di Stadion ITS pada Sabtu malam (10/12). Acara ini berlangsung semalam suntuk mulai pukul 21.00 hingga 3.30 dini hari. Stadion sepakbola ITS dirubah menjadi pangung pertujukan wayang lengkap dengan layar tancap bagi penonton yang meluber hingga bagian belakang stadion. Ratusan penggemar wayang Surabaya memadati acara langka ini. Pentas ini sendiri mengambil kisah Pandawa sebagai jalan ceritanya.

Selain menghadirkan dalang Ki Anom Suroto, pertunjukan wayang kulit ini juga diselingi dengan dagelan grup lawak tradisonal Bagio cs. Lawakan yang dibawakan grup ini menjadi penyegar saat rehat antar adegan. Dengan dialog dan parikan (pantun pendek) yang kocak, grup asal Nganjuk ini mampu mengocok perut penonton.

Pesinden yang mengiringi pertunjukan wayang malam itu diantaranya adalah Waljinah. Selain mengiringi pementasan wayang, para pesinden ini juga menyanyikan tembang pesanan para pengunjung. Tembang yang dipesan umumnya adalah lagu daerah seperti lagu ‘Blitar’, dan lagu-lagu ciptaan Gesang.

Pada penampilannya malam itu, Ki Anom Suroto tampil memukau. Dalang ini tidak sungkan melakukan improvisasi dalam pertunjukannya. Misalnya saat adegan pertarungan antara punakawan (pendamping Pandawa) dengan para buto (raksasa). Senjata yang digunakan para punakawan bukan lagi keris melainkan senjata modern seperti pistol, golok bahkan baling-baling helikopter. Tak pelak, penonton pun tertawa melihatnya.

Pertunjukan wayang ini juga menarik para pedagang. Selain pedagang makanan, para pedagang wayang ikut pula menjajakan kerajinannya. Dagangan mereka, baik berupa figur tokoh pewayangan maupun gunungan ini cukup laris.

Selain bisa disaksikan langsung di Stadion ITS, ternyata pertunjukan wayang kulit ini juga bisa didengar oleh penggemar wayang se-Surabaya lewat siaran langsung yang dipancarkan oleh Radio RKIP Wonocolo. Studio radio khusus kesenian daerah ini mendatangkan satu unit kendaraan siaran luar ruangan untuk menyiarkan pentas wayang ini. (rif/rin)

Berita Terkait