Pertunjukkan itu merupakan rangkaian dari kegiatan Lustrum ke-9 ITS, yang akan ditutup dengan kegiatan zikir akbar pada Minggu, 11 Desember 2005. Sehari sebelumnya, tepatnya 10 Desember, ITS juga akan menggelar acara Wayang Kulit dengan dalang Ki Anom Suroto.

“Kepastian kalau dalam pertunjukkan itu juga akan digelar dan diperjual-belikan berbagai pernik dari pencinta lagu-lagu country baru kami terima hari ini dari manager TY Wear yang memasarkan produk-produk Tantowi Yahya. Ini lantaran amat jarang berbagai pernik dijual secara bebas, dan karena itulah pertunjukkan ini agak istimewa, mengingat dilengkapi pula dengan stand penjualan berbagai pernik country,” katanya. Karena itu, kata dosen Fakultas Tekknologi Kelautan ini menambahkan, bagi masyarakat yang memang pencinta berat terhadap pernik-pernik itu, pertunjukkan kali ini bisa dijadikan sebagai ajang untuk memburu cinderamata, yang memang amat jarang diperjual-belikan secara bebas.

Dikatakan Jusuf, jumlah masyarakat yang mengambil undangan lebih dari separoh. Mereka berdatangan mulai dari Jakarta, Kalimantan, Jogjakarta, Malang, dan beberapa kota lain di Jatim, dan bahkan ada juga tiga orang yang datang dari jauh, negeri Belanda. Undangan untuk VVIP dan VIP yang disediakan panitia sekitar 200 kursi sudah habis. “Kini tinggal beberapa undangan yang disiapkan di lantai bawah, sedang untuk mahasiswa telah disiapkan di lantai atas dengan biaya pengganti undangan khusus,” katanya.

Keyakinan Jusuf pertunjukkan kali ini bisa dijadikan obat pelepas rindu para pencinta lagu-lagu oldies dan country karena panitia mengagendakan segmen untuk melantai atau berdansa bagi para penonton yang memang ingin tampil. “Pertunjukkan musik country memang selalu disertai dengan turun ke lantai untuk berdansa dari para penonton. Ini yang membuat beda dengan pertunjukkan musik lainnya. Kami berharap pertunjukkan ini menjadi anti klimaks dari pertunjukkan musik selama pelaksanaan Lustrum ke-9 ITS,” katanya. (Humas/bch)