ITS News

Jumat, 19 April 2024
23 November 2005, 18:11

Wirid Akbar ITS Undang Tokoh-Tokoh Elit Jatim

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Menata Hati Menjernihkan Pikiran, itulah tema yang diusung untuk acara Wirid Ketentraman. Acara yang akan diadakan Minggu pagi (11/12) mendatang, merupakan penutup dari rangkaian kegiatan Lustrum IX ITS. Diperkirakan, dzikir akbar ini akan dihadiri oleh puluhan ribu jamaah yang nantinya akan memadati Masjid Manarul Ilmi ITS.

Ketua panitia acara, Darmadji SSI MT mengatakan, wirid akbar ini mendatangkan KH Asrori, pendiri pondok pesantren AlKhidmah. KH Asrori telah dikenal namanya di masyarakat, baik dalam maupun luar negeri. “Pengajiannya selalu dihadiri oleh banyak jamaah dari berbagai tempat, misalnya Semarang, Sidoarjo dan Lamongan,” ungkap dosen Matematika ITS ini.

Selain itu, lanjut Darmadji, juga diundang pula para kyai sepuh, pejabat pemprov, pemkot, rektor serta tokoh masyarakat sekitar. Sebut saja nama Abdullah Faqih, Hasyim Muzadi, Solahudin Wahid, Ali Maschan dan Chusaini (Aba Tobib). Mereka adalah kyai sepuh yang tak asing lagi ditelinga masyarakat luas. Sedangkan dari kalangan elit pejabat, tercatat nama Gubernur Jatim, Pangdam V Brawijaya, Kapolda Jatim, para Bupati se-Gerbang Kertosusilo, Rektor ITB dan Rektor Perguruan Tinggi se- Surabaya yang akan diundang. Tak luput pula, tokoh masyarakat sekitar pun turut dihadirkan. Diantaranya, Camat Sukolilo, Lurah Keputih, serta para camat dan lurah yang ada di wilayah sekitar kampus ITS.

Darmadji memperkirakan acara ini akan dihadiri oleh puluhan ribu jamaah. “Diperkirakan komposisinya sepuluh ribu dari jamaah AlKhidmah, dari civitas akademika ITS sekitar 2500, yang nantinya masih ditambah dengan masyarakat sekitar,” harap pria asal Lamongan ini. Namun, Darmaji juga menegaskan bahwa parameter kesuksesan kegiatan kali ini tidak bisa diukur dari segi kuantitas. “Ukuran keberhasilan tidak saya ukur dari jumlah jamaah, tapi dari kualitas tingkat tumbuh suburnya tradisi dzikir nantinya,” komentar pria berputra satu ini.

Darmadji lalu menganalogikan kegiatan wirid akbar sebagai penyejuk qolbu setelah bekerja dan beraktivitas, terutama dari beberapa kegiatan lustrum kemarin. “Acara ini diniatkan sebagai siram-siraman, agar pertumbuhan ITS dapat bermanfaat bagi semua, di sini civitas akademika diistilahkan sebagai tetumbuhan dan dzikir merupakan penyiramnya,” tandas Darmadji.(th@/rin)

Berita Terkait