Tanggal 10 November bukan hanya diperingati sebagai hari Pahlawan. Setidaknya inilah yang dirasakan oleh stakeholder ITS. Tahun ini, mereka merayakan hari ulang tahun (HUT) ITS yang memasuki usia 45 tahun atau lustrum ITS yang ke-9. Sejumlah tokoh pun dihadirkan untuk menyemarakkan berbagai acara lustrum. Diantaranya Cak Nun, Rossa, dan Hasyim Muzadi.

Kali ini, Kamis (10/11), guna memperingati Dies Natalis yang ke-45 sekaligus masih dalam nuansa hari raya Idul Fitri, ITS menggelar silaturahim antar keluarga besar ITS. Acara ini mendaulat KH Hasyim Muzadi untuk berceramah dihadapan ratusan civitas ITS. Suasana Graha ITS pun menjadi riuh dengan tawa karena sering terlontarnya celetukan dan guyonan khas ala Hasyim Muzadi.

Salah satu guyonan pria yang juga akrab dipanggil Hasyim ini bercerita tentang beberapa orang temannya yang seorang ahli volcanologi. “Saya tanya pada teman saya itu, apakah ia bisa membuat gunung meletus dan mencegahnya?,” kata pria berkacamata ini. Ternyata, temannya hanya bisa menguasai ilmu membuat early warning system untuk terjadinya gunung meletus. “Itu pun terdeteksi setelah terjadi bencana, baru bisa diurus,” komentar Hasyim memancing tawa seluruh hadirin.

Kemudian, lanjut Hasyim, ia mengatakan pernah diundang Negara Thailand untuk bertamu. “Saya pun kaget ternyata di sana saya hanya dinasehati agar negara-negara sebelahnya ini rukun dengan angkatan bersenjata,” ungkapnya.

Topik yang dibawakan komplit, mulai dari politik, ekonomi, hukum, pendidikan hingga psikologi. Mungkin karena ucapannya yang khas, sehingga tidak membuat pendengar yang memadati Graha menjadi bosan, walaupun bahan yang disuguhkan cukup berat. Mereka malah larut untuk mendengarkan uraiannya. Terbukti, hingga akhir acara, pendengar tidak mau “ditinggal” Hasyim yang pernah menjadi kandidat calon wakil presiden Indonesia ini. “Belum habis, terus…terus…” sorak seluruh hadirin ketika waktu sudah menunjukkan pukul setengah satu siang. (th@/sep)