ITS News

Kamis, 28 Maret 2024
18 Oktober 2005, 09:10

Jawa Timur Sudah Punya Embrio Virtual University

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Selama dua hari, sejak Senin (17/10) hingga Selasa (18/10), ITS menggelar seminar Indonesian Virtual University Initiatives and Development. Konsep proyek kerjasama dengan Universitas Oulu, Finlandia ini bukan hal baru bagi ITS dan Perguruan Tinggi Negeri (PTN) lainnya di Jawa timur. Konsepnya mirip Public University Link System of East Java (PULSE).

Konsep Virtual University memungkinkan berbagi ilmu antar akademisi lintas universitas dengan sangat efisien. Jarak tidak lagi menjadi masalah untuk tukar informasi. Konsep itu merupakan jaringan antar universitas yang memfasilitasi fleksibilitas mahasiswa untuk merancang program perkuliahan.

Cara kerjanya, Prof Ir Noor Endah, MSc PhD menambahkan, “Dosen membuat mata kuliahnya dalam bentuk e-learning. Secara langsung, universitas yang tergabung di Virtual University bisa saling berbagi Ilmu.” Bahkan, Virtual University juga bisa diperluas untuk penelitian bersama.

Universitas Oulu, Finlandia, menawarkan konsep ini kepada Indonesia, dengan ITB dan ITS sebagai partnernya. Pemilihan kedua PTN tersebut berdasarkan seleksi dari 50 universitas di seluruh Indonesia. Namun selanjutnya, Virtual University akan terus dikembangkan terbuka untuk seluruh universitas di Indonesia yang ingin bergabung dalam jaringan kerjasama ini.

Di Jawa Timur, ITS tidak sendirian untuk membangun sebuah kampus maya. Sebanyak sembilan PTN di Jawa Timur sudah terlebih dahulu membangun sebuah perpustakaan digital bersama, PULSE. Kesembilan PTN tadi adalah ITS, Unair, Universitas Negeri Surabaya, Universitas Trunojoyo Madura, Unversitas Negeri Malang, Universitas Brawijaya Malang, Universitas Negeri Jember, IAIN Sunan Ampel Surabaya, dan Universitas Islam Negeri Malang. Sama dengan Virtual University, PULSE juga tidak mengeluarkan degree kelulusan. Sertifikat kelulusan tetap dikeluarkan oleh universitas di mana mahasiswa belajar. “PULSE sebagai embrionya, East Java Virtual University”, kata Pembantu Rektor I ini.

Kekurangannya sampai sekarang, PULSE masih terbatas mata kuliah umum saja. Masalah lainnya, Dr Ir Achmad Jazidie, M Eng selaku ketua PULSE menambahkan, “The biggest constrain, tidak adanya support dari pemerintah. Padahal di Virtual University di Finlandia, pemerintah yang mengembangkannya.”(mac/rin)

Berita Terkait