ITS News

Kamis, 25 April 2024
28 September 2005, 18:09

Perancis – ITS Siap Bersinergi Untuk Tenaga Ahli

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Duta Besar Perancis, Renand Vigual, bersama Konselor Ekonomi dan Perdagangan, Franck Perrault, dan beberapa pengusaha Perancis, Selasa kemarin (27/9) berkunjung ke ITS Surabaya. Kunjungan Dubes Perancis ini merupakan kali kedua setelah kunjungan perkenalan diri saat Vigual baru menjabat di Indonesia tahun 2003.

Menurut Rektor ITS, Prof Dr Ir Mohammad Nuh DEA, kehadiran Dubes sebagai representasi negara dan para pengusaha Perancis, yang telah membuka dan mengembangkan usahanya di Indonesia merupakan bagian terpenting yang memang harus disambut baik oleh ITS. “ITS punya banyak pakar di dalam berbagai bidang, sementara industri yang dibangun oleh para pengusaha itu, membutuhkan tenaga ahli di dalam mengelolanya, karena itu pada kunjungan kali ini disepakati untuk bersinergi memanfaatkan kepakaran yang dimiliki ITS,” jelas Nuh.

Ini merupakan langkah baik, kata Nuh menambahkan, karena itu, ITS dengan segala sumber daya manusia dan kepakaran yang dimiliki siap membantu para pengusaha dan industriawan Perancis yang memang siap menanamkan modalnya di Indonesia.

Sementara itu, menurut Vigual, ITS punya posisi amat penting dan strategis bagi Perancis. Ini bukan hanya terkait dengan banyaknya para ahli yang siap membantu para pengusaha Perancis, tapi juga karena cukup banyak dosen ITS yang berasal dari berbagai perguruan tinggi di Perancis, sehingga dapat dikembangkan ke bentuk kerja sama yang lebih erat lagi di bidang keilmuan.

Selain berbicara tentang kemungkinan bersinergi untuk memanfaatkan beberapa pakar di ITS, Dubes Vigual juga berjanji akan menjembatani hubungan kerja sama dengan berbagai perguruan tinggi yang ada di negaranya. “Mudah-mudahan kunjungan kami dapat lebih meningkatkan hubungan kerja sama dengan beberapa perguruan tinggi di Perancis untuk kemajuan-kemajuan bidang keilmuan yang dibutuhkan kedua negara,” katanya.

Menurut catatan, jumlah alumni Prancis yang ada di ITS saat ini berjumlah sekitar 50 orang. Sebagian besar dari mereka adalah para penerima program beasiswa dari pemerintah Prancis (BGF) dan hanya sebagian kecil penerima beasiswa dari bank dunia.

Mohammad Nuh, yang juga alumni Perancis mengatakan, kunjungan Dubes Perancis punya nilai strategis bagi perkembangan ITS selanjutnya. Ini karena ada banyak bidang yang bisa dikembangkan melalui kerja sama dengan beberapa perguruan tinggi di sana. “Kini ITS telah menjalin kerja sama dengan dua perguruan tinggi di sana, pertama dengan La Rose University untuk pengembangan Pulau Kangean, dan kedua dengan ENSCI Paris dalam bidang kerja sama desain industri. Ke depan harus lebih banyak lagi hubungan kerja sama dengan perguruan tinggi di sana, karena memang cukup banyak bidang yang bisa dikerja samakan antara ITS dengan beberapa perguruan tinggi Perancis,” ungkap Nuh di akhir penjelasanya. (Humas/rin)

Berita Terkait