ITS News

Selasa, 16 April 2024
15 September 2005, 16:09

Sederhana Warnai Workshop Karya Ilmiah Matematika

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Walaupun dihadiri sekitar 50 mahasiswa matematika, workshop penulisan karya ilmiah yang digelar jurusan Matematika ini tergolong sangat sederhana. Selain karena tempatnya yang menggunakan ruang kelas U 101, juga tanpa spanduk dan iklan. Pesertanya pun menyempatkan datang di sela-sela jadwal kuliah mereka.

Memang kegiatan ini hanya ditujukan bagi mahasiswa matematika, terutama yang sekarang sedang menempuh semester lima. “Seharusnya workshop ini kami tujukan untuk semester lima, tapi ternyata di sini juga banyak dari angkatan tua, ya nggak apa sebagai pewacanaan saja,” ungkap Drs Sentot Didik Msi, ketua Program Hibah Kompetensi (PHK) A2 dalam membuka acara. Diharapkan nantinya, lanjut Sentot, mahasiswa matematika tidak hanya menorehkan IP bagus, tapi lulusan sarjana dapat berkiprah dengan karya tulisnya.

Kesederhanaan itu juga terlihat dari dua pembicara yang merupakan dosen matematika sendiri, Drs Nurul Hidayat Mkom dan Dr Basuki Widodo MSc. Mereka sudah malang-melintang di bidang penelitian dan karya tulis ilmiah.

Nurul Hidayat menerangkan tentang tata cara penulisan ilmiah. “Kalian harus melanjutkan workshop ini dengan learning by doing, dengarkan lalu dikerjakan, percuma kalau tidak dilakukan,” komentarnya mengawali penjelasan. Dosen yang sudah berpengalaman dalam karya tulis di tingkat nasional ini mengungkapakan bahwa penulisan karya tulis ada dua jenis. Yaitu berupa makalah untuk keperluan seminar dan artikel untuk jurnal.

Sedangkan sumber karya ilmiah itu, kata Nurul, berasal dari empat kemungkinan. Pertama adalah penelitian. “Kegiatan penelitian dilakukan agar manfaatnya dapat dipublikasikan,” tandas dosen yang bertubuh subur ini. Supaya menjadi referensi bagi orang lain, makanya harus dituliskan dalam bentuk karya tulis, tambahnya.

Sumber kedua dari pengabdian masyarakat. “Ada laporan kegiatan dan hasilnya, agar bisa menjadi referensi dan pertanggungjawaban, untuk ini harus ada yang diseminarkan kepada masyarakat,” kata Nurul. Ketiga, berasal dari ide seseorang yang orisinil atau asli. Terakhir, dari telaah pustaka. “Bisa dari kajian atau review,” papar Nurul. (th@/tov)

Berita Terkait