Menurunnya persentase calon wisudawan yang gagal menjalani tes TOEFL ini diungkapkan Rektor ITS, Prof Dr Ir Mohammad Nuh DEA, dalam Rapat Terbuka Senat ITS Wisuda ke-91 ITS hari ini (10/9). “Kita adalah perguruan tinggi pertama di negeri ini yang menerapkan TOEFL sebagai syarat kelulusan. Setiap lulusan ITS harus memiliki kesadaran pentingnya bahasa terutama bahasa Inggris dalam communication skill-nya,” papar Nuh.
Dalam pidatonya, Nuh kemudian menceritakan sebuah anekdot tentang mengapa mahasiswa ITS perlu menguasai bahasa internasional ini. “Seorang calon lulusan ITS suatu hari akan mengikuti tes TOEFL yang diselenggarakan UPT Bahasa pimpinan Ibu Lubna. Ia kemudian melihat papan pengumuman disana yang bertuliskan ‘English First’ dan ‘Speak English Now’ sambil mengingat-ingatnya karena berfikir ada kemungkinan kata-kata tersebut akan muncul di tes. Tanpa sengaja ia menyenggol seorang native speaker. Bermaksud minta maaf dengan berlagak agak pinter dan PD (percaya diri-red) seperti mahasiswa ITS kebanyakan, ia kemudian berkata ‘Oh, I’m Sorry’,” cerita Rektor yang dikukuhkan 15 Februari 2003 lalu.
Sang native speaker pun, lanjut Nuh, menjawab ‘I’m Sorry too’. Namun betapa kagetnya sang native speaker saat mahasiswa tersebut kembali menjawab ‘I’m sorry three’. Sang native speaker pun membalas ‘what are you sorry for?’. Dan mahasiswa itu kembali membalas dengan ‘I’m sorry five’. Kontan saja cerita ini membuat 1300 wisudawan dan seluruh hadirin tertawa. “Ternyata setelah di tes, mahasiswa tersebut TOEFL-nya hanya 300 dan dia baru belajar berhitung. Belum sampai belajar mengenai penggunaan kata ‘too’. Dia pun menggerutu ‘alamat ga bisa wisuda ini’ sambil menambahkan tulisan di papan pengumuman tadi dengan ‘English First, Madura Second’ dan ‘ English Now, Madura Yesterday’,” tutup ceritanya yang disambut kembali dengan tawa berderai oleh para hadirin.
Nuh pun menyebut bahwa syarat lulus TOEFL 450 untuk S1-D3 dan 475 untuk S2 akan menunjukkan kredibilitas yang harus dimiliki setiap lulusan ITS. Tiga hal lainnya adalah self confidence, kepribadian dan bakti kepada orang tua. “Anda bisa sampai di tempat ini sekarang, juga adalah atas perjuangan mereka,” pesan Nuh.
Wisuda ITS ke-91 kali ini menorehkan banyak prestasi. Seperti diberikannya penghargaan khusus dari RINA (Royal Institution of Naval Artchitect), London, kepada tiga mahasiswa dari Fakultas Teknologi Kelautan. Begitu juga tiga orang Doktor ITS yang turut diwisuda kali ini. Jumlah wisudawan periode September 2005 ini juga tercatat sebagai yang terbanyak. “Wisudawan kali adalah yang terbanyak, mencapai 2400. Belum pernah wisuda ITS sebanyak ini. Hal ini menunjukkan produktivitas mahasiswa ITS, keberhasilan proses belajar-mengajar dan mahasiswa ITS yang semakin cerdas dan bersungguh-sungguh menyelesaikan studinya tepat waktu,” ujar Alumni Universite Science et Technique du Languedoc Montpellier Prancis ini. (ftr/rin)
Kampus ITS, ITS News – Guna melakukan digitalisasi dan perbaikan dalam penanganan medis di Indonesia, tim mahasiswa dari Institut Teknologi
Kampus ITS, ITS News —Menghabiskan waktu selama lima tahun sebagai Rektor Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) benar-benar memberikan kenangan
Kampus ITS, ITS News – Mengukuhkan tekad di bidang keilmiahan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) berhasil menempati posisi terbanyak kedua perguruan
Kampus ITS, ITS News – Gelaran Wisuda ke-129 Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menjadi momen wisuda terakhir yang dipimpin