ITS News

Jumat, 19 April 2024
26 Agustus 2005, 11:08

Tugas Akhir Mengantarkannya ke Jepang

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Pengembangan metode simulasi kecelakaan kapal di Laboratorium Keandalan Sistem Perkapalan (Siskal) ITS sudah cukup maju. Terbukti saat pertukaran pelajar dari Universitas Kobe pada Februari 2003, profesor yang mendampingi mereka cukup menghargai pengembangan metode ini saat berkunjung ke Laboratorium Keandalan dan Keselamatan Kapal. Prof Kenji Ishida pun meminta agar ada citivas akademik Siskal ITS yang mempresentasikan pengembangan metode simulasi ini di negaranya.

Tahun 2003, mahasiswa yang mengembangkan metode ini bernama Ratno Putra, Alumnus Siskal 2003. Namun masih memiliki kekurangan dalam metode analisa data maupun arsitektur program simulasinya. Walaupun begitu, hasil karyanya sudah membuat Jepang tertarik.

Tahun 2005, Nur Kholis mulai menyempurnakan teknologi yang Ratno kembangkan tahun 2003. Semua usahanya dijadikan TA berjudul Analisa Text Mining Pada Simulasi Kecelakaan Kapal Menggunakan LAN. Dan karena TA-nyalah, tahun ini Kholis berkesempatan mewakili mahasiswa Siskal ITS mempresentasikan perkembangan metode simulasi terbaru tentang kecelakaan kapal di Universitas Kobe. Teknologi yang dikembangkannya cukup memuaskan sehingga simulasi kecelakaan kapal bisa berjalan lebih baik. ”Sebenarnya ide teknologi ini dari Jepang, Cuma di ITS ini dikembangkan lebih baik lagi dari segi pemrograman, sistem jaringan, jalannya simulasi, dan metodenya, " ungkap Kholis.

”Saya memperbaiki dari segi pemrogramannya, sistem jaringan, database simulasi, dan pengembangan metode analisa data baru. Kalau dahulu masih menggunakan peer to peer, sekarang menggunakan client server. Keuntungannya cukup menggunakan browser internet, tidak perlu meng-install software tertentu pada tiap komputer, dan semua pendukungnya dipilihkan yang open-source. Pada skenario kecelakaan, ditambah dengan regulasi dan prosedur terbaru dari International Marine Organization (IMO) tentang Safety of life at sea, serta perlindungan terhadap lingkungan laut. Sehingga simulasi berjalan lebih baik dari sebelumnya,” jelas lulusan SMA Assalaam Solo ini.

Metode Simulasi Kecelakaan Kapal sebenarnya hanya memindahkan simulasi fisik ke komputer. Simulasi melibatkan seluruh pihak terkait pada suatu kecelakaan kapal. Mereka mensimulasikan tindakan penanggulangan kecelakaan berdasarkan skenario yang diberikan. Skanario disusun berdasarkan studi terhadap laporan-laporan kecelakaan kapal dan regulasi terkini tentang keselamatan dan perlindungan lingkungan laut.

Rendah biaya, resiko kecil, lebih fleksibel adalah keuntungan bersimulasi dengan komputer. Namun banyak hal yang tidak bisa dilakukan dengan simulasi komputer, seperti keterampilan team untuk pembersihan tumpahan minyak di laut misalnya, yang memerlukan kemahiran pengoperasian alat dan penguasaan medan.

Mahasiswa kelahiran Batam ini cukup menguasai bahasa pemrograman dan jaringan komputer. Dia banyak belajar dari internet untuk bidang ini. ”Teknologi informasi diperlukan oleh semua bidang pengetahuan. Tidak mungkin kalau satu teknologi hanya berdiri sendiri. Semua saling berkaitan dan bisa diterapkan” tambahnya. Simulasi ini adalah penerapan teknologi informasi pada permasalahan sistem perkapalan.

Tugas yang diembannya saat di Jepang cukup berat. Selain bersama para mawapres mengikuti pentas budaya dan seminar, Kholis juga berkesempatan mempresentasikan tugas akhirnya sambil mengharumkan nama ITS. (mac/rin)

Berita Terkait