ITS News

Kamis, 25 April 2024
26 Agustus 2005, 17:08

Sambut Maba dengan Tarian Tradisional

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Welcome party adalah tradisi tahunan ITS tiap kali ada mahasiswa baru. “Ini merupakan tradisi ITS didalam menerima mahasiswa baru, mengumpulkan dalam satu tempat dan memberikan wejangan atau pencerahan sebagai bekal mereka menapaki masa perkuliahan,” jelas Pembantu Rektor III ITS, Dr Ir Achmad Jazidie MEng, Kamis (25/8) siang.

Tahun lalu, ITS mengundang Cak Nun (Emha Ainun Nadjib) untuk memberikan wejangan di depan mahasiswa baru (maba) 2004. Sedangkan untuk tahun ini, maba berkesempatan untuk bertatap muka dengan Dahlan Iskan, Pimpinan CEO Jawa Pos Grup, . Penerimaan resmi mahasiswa baru ini sebelumnya didahului serah terima maba dari orang tua wali kepada pihak rektorat ITS. “Sabtu lalu kami mengundang orang tua wali mahasiswa baru, kini waktunya kami secara resmi mengundang mahasiswa baru dalam acara penerimaan,” tutur dosen Teknik Elektro ITS ini.

Dalam acara sambut maba ini, Rektor ITS, Prof Dr Ir Mohammad Nuh secara simbolis memakaikan jas almamater serta peci kepada maba 2005. Setelah itu, Nuh memberikan orasinya. “Tidak semua anak muda dapat kesempatan menjadi mahasiswa, dan tidak semua mahasiswa dapat kuliah di salah satu PTN terbaik, salah satunya ITS,” kata Nuh mengawali ceramahnya. Artinya, generasi penerus ITS ini harus banyak-banyak bersyukur dapat diterima di perguruan tinggi yang secara nasional masuk tiga besar terbaik dalam SPMB kemarin.

Cara bersyukur, lanjut Nuh, salah satunya dengan menibangkitkan kesempatan yang ada dengan baik. “Dengan mengembangkan talenta agar nantinya menjadi cerdas, terampil dan mulia,” harapnya. Analognya, ITS bukan-lah tukang jahit. Setelah bahan jahitan diberikan, model dan ukuran serta waktunya disepakati lalu diberi ongkos berupa SPP dan SPI. Nantinya tinggal menunggu wisuda. “Anda semua bukan barang, tetapi manusia yang mulia, manusia-manusia masa depan,” tegas Nuh

Pendekatan yang dilakukan oleh kalangan ITS selama ini harusnya bukan hanya bersifat rasionalitas, tetapi dikembangkan pendekatan emosional dan transendental. “Diantara kita harus tumbuh rasa kasih sayang dan saling mendoakan. Hubungan yang cerdas dan penuh kasih sayang, ” ungkap Rektor. Sehingga, tidak dibenarkan adanya pendekatan yang bersifat kekerasan dan keberingasan, baik yang bersifat fisik maupun psikis. ”Jangan sekali-kali anda mau didholimi, silahkan memberitahu kami jika terjadi seperti itu, ” kata Nuh mengkaitkan dengan pengkaderan yang sudah dimulai sekarang.

Rektor menambahkan, semua orang adalah sama, tidak ada yang lebih tinggi dan ditinggikan dan tidak ada yang lebih rendah dan direndahkan. ”Yang paling mulia diantara kita adalah yang paling baik kepribadiannya,” tandas Nuh mengakhiri sambutan. Acara yang dihelat di Graha ITS ini dibuka oleh tim paduan suara mahasiswa (PSM). Setelah itu, dilanjutkan tarian tradisional yang dibawakan oleh tiga penari dari UKM Tari dan karawitan ITS (th@/rin)

Berita Terkait