ITS News

Jumat, 29 Maret 2024
16 Agustus 2005, 10:08

PENS ITS Gelar Lomba TA

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Mungkin ini kali pertama dan satu-satunya perguruan tinggi yang melombakan Proyek TA (Tugas Akhir) dari mahasiswanya. Itulah yang digelar Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Institut Teknologi Sepuluh Nopember (PENS ITS), Senin (15/8) kemarin.

Langkah ini perlu diacungi jempol. Selain memacu dan memotivasi para mahasiswa untuk mengerjakan tugas akhirnya, lomba itu juga diharapkan akan memunculkan ide-ide baru dalam menyelesaikan proyek tugas akhir mahasiswa. "Itulah tujuan awal kami, agar para mahasiswa berlomba untuk memilih atau mencari tugas akhir yang baik dan aplikatif," kata Tri Budi ST MT, Pembantu Direktur III Bidang Kemahasiswaan, PENS ITS.

Menurut Budi, lomba semacam itu sudah lama digelar dengan memberikan hadiah kepada tiga pemenang dari empat jurusan yang ada di PENS ITS, dan satu juara umum. "Kalau dilihat dari hadiahnya memang tak terlalu besar jika dibanding dengan biaya yang dikeluarkan untuk mengerjakan TA, tapi yang kami ingin tanamkan adalah upaya membangun kompetisi secara fair," katanya.

Hadiah yang disediakan untuk juara I, uang sebesar delapan ratus ribu rupiah, juara II sebesar enam ratus ribu rupiah, empat ratus ribu rupiah untuk juara III, dan juara umum sebesar satu juga rupiah. Adapun unsur-unsur yang dinilai meliputi empat hal masing-masing kinerja hardware atau sofware, kelengkapan poster, kesiapan peserta, dan teknologi yang digunakan.

Di lomba itu, sedikitnya ada 139 judul yang telah diujikan dalam periode ujian akhir untuk wisuda September mendatang. Beberapa diantaranya cukup aplikatif untuk bisa dimanfaatkan baik oleh kalangan industri swasta maupun masyarakat umum. Sebut saja misalnya karya dari mahasiswa Jurusan Teknik Elektronika berupa Robot Pembersih Kaca Jendela pada Gedung Bertingkat dengan Kamera yang diharapkan dapat mengurangi resiko para pekerja jika harus membersihkan dan bergelantungan di gedung-gedung pencakar langit.

Enam puluh karya dari Jurusan Teknik Elektronika memang seakan mengukuhkan PENS sebagai politeknik yang mengembangkan bidang robotika. Keenam puluh judul karya tugas akhir yang ditampilkan itu berbasis otomatisasi atau robotik, seperti karya tugas akhir dari Syerif Elfaz dan Feryadiyanto yang mendesain Robot Pemukul Gamelan untuk Memainkan Untaian Musik atau Robot Cerdas Kaka Tua yang dapat mengidentifikasi berbagai macam benda.

Rumah Cerdas
Lain lagi yang ditunjukkan oleh mahasiswa Jurusan Telekomunikasi. Di jurusan ini berbagai topik dikerjakan secara kelompok, tetapi diakhir tugas mereka, antara kelompok satu dengan kelompok lainnya mempunya hubungan satu sama lain, sehingga bisa diintegrasikan sebagai sebuah kesatuan.

Pada tugas akhir yang dikerjakan oleh Rizqi Putri N.B, Gaus Primarona R, Arif Lufanda dan Alfian Andri T, misalnya, meski mereka mengerjakannya secara terpisah, tapi dibagian akhir dari karya mereka terintegrasi dalam desain rumah cerdas (home awarness).

Memang sepintas beberapa judul tugas akhir yang dilombakan itu seakan ada yang mirip dengan skripsi mahasiswa S1 atau bahkan S2, tapi bedanya, seperti dikatakan oleh Dr Ir Titon Dutono M.Eng, Direktur PENS ITS, apa yang dilakukan dalam pengambilan topik oleh para mahasiswanya itu tidak lain untuk menghilangkan kesenjangan pemahaman teknologi yang berkembang di masyarakat. "Pertimbangan ini kami ambil karena nantinya para lulusan politeknik juga akan menghadapi hal sama saat memasuki dunia kerja. Perbedannya lulusan S1 akan lebih memahami konsep dan pengembangannya, sedang lulusan politeknik lebih pada memahami proses dan cara kerja," katanya.

Itu sebabnya, tugas akhir mahasiswa PENS harus selalu berwujud alat atau produk, entah itu produknya aplikatif di masyarakat atau dunia industri atau hanya sekadar bentuk permainan seperti yang ditunjukkan pada karya Robot Penyerang dalam Permainan Sepak Bola. "Kami percaya beberapa karya tugas akhir mereka memang belum sempurna, tapi ide dasar dan upaya untuk mewujudkan alat didalam merealisasikan ide itu sudah cukup bisa diandalkan," katanya.

Siapa saja yang keluar sebagai juara ? Tahun ini seperti dikatakan Tri Budi, dewan juri tidak berhasil menentukan juara umum, mengingat semua yang dinominasikan memiliki kelebihan masing-masing, sehingga sulit untuk menentukan juara umum. "Kami hanya berhasil menentukan juara satu hingga tiga dan dua juara harapan dengan hadiah masing-masing dua ratus ribu rupiah, sehingga total hadiah yang dikeluarkan berjumlah 8,8 juta rupiah, "katanya. (Humas/rin)

Berita Terkait