ITS News

Jumat, 29 Maret 2024
25 Mei 2005, 12:05

Rahasia Askaf-I dan Pensa Mobile

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Dua tim dari Politeknik Elektronika Negeri Surabaya-ITS mengukir prestasi membanggakan. Kecekatan robot kreasi tim ASKAF-i memasukkan bola ke dalam canister (semacam stupa) membuatnya tampil sebagai juara Kontes Robot Indonesia (KRI) 2005. Ia berhak mewakili Indonesia dalam kompetisi ABU ROBOCON 2005 di Beijing, China.

Sedangkan kepiawaian robot karya PENSA Mobile dalam memadamkan api berbuah gelar juara Kontes Robot Cerdas Indonesia (KRCI) 2005. Apa sih kehebatan robot-robot asal Surabaya ini?

Andalkan Ketepatan Photo Diode

Robot ciptaan tim ASKAF-i terdiri atas enam buah robot. Satu berupa robot manual dan lima lainnya robot otomatis. Robot manual bertugas memasukkan bola ke dalam canister yang berada di pinggir arena. Keperkasaannya tampak pada kecepatannya memungut bola yang berserakan di arena. Hal ini karena dukungan serangkaian ban berjalan (conveyor belt) pada sisi depan robot.

Saat bola masuk di dalam tubuh robot, rangkaian ban berjalan langsung mengangkat bola ke bagian belakang robot. Tujuannya agar bola siap ditembakkan. Ada dua pilihan target penembakan bola. Yakni, lubang di pinggir arena atau canister di tengah arena.

Supaya tembakan tepat pada canister di tengah arena, sudut tembakan bisa diatur. Segala proses pengendalian robot ini bergantung pada joystick yang dipegang sang driver. Untuk meningkatkan akurasi tembakan, sinar laser sengaja dipasang di bagian depan robot.

Robot ini menggunakan supply tegangan DC sebesar 24 volt yang bersumber dari baterai. Sistem microcontroller digunakan untuk menggerakkan motor ke arah yang ditunjuk oleh joystick.

Sementara itu, lima robot otomatisnya tidak kalah canggih. Tiga robot bertugas memasukkan bola pada empat canister yang berada pada sisi dalam arena (outer touch). Dengan adanya photo diode, maka pantulan cahaya dari LED dapat diubah dalam binary code. Sehingga, apabila photo diode membaca garis putih, robot akan maju. Sebaliknya, robot akan mundur apabila mengenai warna selain putih.

IC AT-89C52 sengaja dipilih sebagai piranti inti pada sistem rangkaiannya. "Sebab, IC ini tergolong sebagai IC yang downloadable. Jadi, dapat diatur sesuai dengan keadaan di lapangan," kata Sigit Hardiyono, ketua tim ASKAF-i.

Dua robot lainnya berfungsi memasukkan bola pada lubang canister di pusat arena. Dua robot ini terdiri atas robot transportasi dan robot utama. Kedua robot tersebut bergerak mengikuti garis putih pada arena.

Sampai pada titik tertentu, robot transportasi melontarkan robot utama. Tanpa panduan, robot utama berjalan menuju lubang canister utama. Agar berhenti tepat di depan canister utama, robot ini dilengkapi dengan assembly programming.

Sesampainya di tengah arena, robot utama mendeteksi warna yang ada pada lubang canister. Apabila warna lubang tidak cocok, tangan robot yang berbentuk roda akan memutar canister hingga tepat pada lubang tujuan. Setelah itu, barulah bola dimasukkan.

Berita Terkait