ITS News

Kamis, 25 April 2024
12 Mei 2005, 15:05

Pembajakan Software di Indonesia Capai 88 Persen

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Pembajakan software di Indonesia mencapai angka 88 persen. Jika dibiarkan akan menjadi masalah tersendiri bagi pemerintah Indonesia, dalam mengembangkan daya saing dan menumbuhkan inovasi bagi bangsa ini.

Demikian diungkapkan L Chandra Mohan, Education Manager Public Sector PT Microsoft Indonesia di Kampus ITS, Rabu (11/5) siang sesaat sebelum memberikan penjelasan berkait dengan program kerja sama antara ITS dengan Microsoft. Dalam hal ini, ITS dijadikan sebagai pusat unggulan Microsoft (ITS – Microsoft Centre of Excellence / ITS-MCODE) untuk wilayah Jawa Timur.

Diungkapkan Mohan, bagi Microsoft tingginya angka pembajakan itu sesungguhnya bukan persoalan besar, karena masyarakat Indonesia sudah makin sadar dan tahu, kalau software bajakan itu tidak terlalu tangguh tetapi hanya mengandalkan harga yang murah. “Saya melihat persoalannya bukan bagi Microsoft, melainkan lebih pada pemerintah Indonesia, karena tingginya angka pembajakan sesungguhnya dapat berakibat pada terhambatnya bangsa ini untuk mencapai kemajuan di berbagai bidang, mengingat tumbuh kembangnya inovasi akan terhambat karena adanya pembajakan,” katanya.

Ia menyebut bagaimana seseorang bisa merasa aman melakukan investasi dan membuat sebuah inovasi jika di masyarakat angka pembajakan sedemikian besar. “Tentu dalam kasus ini tidak hanya pada pembajakan software, tapi lebih ke bentuk-bentuk pembajakan secara umum. Misalnya, siapa artis yang berani merekam suaranya di negeri ini manakala pembajakan sudah merejalela, maka pilihannya bisa saja artis itu justru memilih merekam lagunya di luar negeri,” katanya.

Kami sebagai industri software, kata Mohan menambahkan, melihat persoalan pembajakan software lebih pada bagaimana menanamkan kesadaran kepada masyarakat agar tidak ikut menggunakan dan memperdagangkan hasil-hasil bajakan. “Atas dasar itulah Microsoft melakukan pendekatan melalui jalur pendidikan, lewat mahasiswa, guru atau dosen dan institusinya. “Harapannya, melalui pemberian lisensi kepada lembaga pendidikan atau perguruan tinggi, masyarakat yang ada di dalamnya akan terbiasa menggunakan software asli,” katanya.

Selain itu, katanya menambahkan, melalui pemberian lisensi ini diharapkan akan ada upaya untuk mengembangkan software-software yang lebih aplikatif digunakan dengan berbasisi pada Microsoft. Mohan mencontohkan untuk ITS misalnya, melalui pemberian lisensi dari Microsoft, pihak ITS bisa mengembangkan software yang berbasis Misrosoft itu untuk kepentingan yang lebih spesifik lagi. “Atau sebaliknya, mengembangkan software berbasis Microsoft untuk kepentingan yang lebih luas dan bisa dikomersialkan. Kami akan sangat senang jika ITS bisa melakukan itu dan hasilnya bisa dimanfaatkan sendiri oleh ITS,” katanya.

Dalam kerangka kerja sama itulah, kata Mohan menambahkan, Microsoft akan mengapresiasi dan membantu segala bentuk pengembangan software . “Saya melihat software Smart and Intelegent Campus (SIC) yang kini sedang dikembangkan ITS bisa dikembangkan lebih lanjut untuk ditingkatkan menjadi software yang bisa dikomersialisasikan. Inisiatif-inisiatif seperti inilah yang sungguh kami harapkan untuk program kerja sama berikutnya dengan ITS,” katanya.

Seperti diberitakan sebelumnya, kerja sama antara ITS dengan Microsoft telah ditandatangani bersamaan dengan peringatan Dies Natalis ke-44, November tahun lalu. Dalam MoU itu, ITS dijadikan sebagai pusat unggulan Microsoft (ITS-Microsoft Centre of Excellence / ITS-MCODE) untuk wilayah Jawa Timur.

Konsekuensi atas kerja sama itu, Microsoft bertanggung jawab memberikan dukungan terhadap semua updating software yang diperlukan dan pemberian pelatihan awal serta pelatihan-pelatihan lanjutan yang diperlukan secara cuma-cuma untuk menjalankan ITS-MCODE secara optimal. Bukan hanya itu, ITS juga diharapkan bisa menularkan dan mengadakan berbagai bentuk pelatihan atau workshop kepada masyarakat atau lembaga perguruan tinggi lain. Ini misalnya dilakukan awal Maret lalu, ketika ITS bersama Microsoft menggelar workshop yang bertujuan memperkenalkan teknologi baru di dunia industri piranti lunak fabrikasi dari Microsoft. (Humas/tov)

Berita Terkait