ITS News

Selasa, 16 April 2024
08 Mei 2005, 20:05

Sosialisasikan Pembangunan Mushola, Gelar Bedah Buku

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Bedah buku ini menghadirkan ustadz Darwis dari Kediri dan trainer dari Trustco, Ahmad Guntar S.Kom. Kedua pembicara ini, bergantian membahas buku yang berisi tentang pengembangan diri dan generasi muda islam ini. Darwis menyebut dalam kehidupan, pemuda harus memegang teguh syahadah yaitu menyatakan tidak ada ilah selain Allah. “Yang dimaksud ilah yaitu yang mendominasi dan mendorong kita melakukan sesuatu “.

Pernyataan syahadah ini meskipun sederhana punya konsekuensi besar. “Abu Jahal dan Abu Lahab menolak mengucapkan kalimat ini meskipun mereka percaya adanya Allah. Sebab dengan mereka mengucapkan syahadah berarti mengakui tidak ada tuhan selain Allah dan tidak ada peraturan selain peraturan Allah dan akibatnya seluruh penduduk Mekkah akan meninggalkan berbagai perbuatan maksiat dan tidak lagi mendengarkan mereka,” jelas Darwis. Karena pentingnya syahadah ini, Darwis menggambarkan syahadah sebagai pintu yang ketika seseorang memasukinya ia akan berada ditempat yang berbeda.

Darwis juga menyinggung tentang pernikahan dini yang juga tertulis dalam buku ini. Menurut Darwis sah-sah saja bila kita menikah di usia dini, asalkan ada persiapan yang matang. “Nabi saja ketika menikah maharnya 300 ekor unta.” Namun menurut alumni salah satu universitas swasta di Yogyakarta ini, ukuran kesiapan bukan hanya harta.

Sementara Guntar menyoroti salah satu bab di buku ini, yaitu “Siapa Takut Jatuh Kaya”. Menurut Guntar, berkembang pendapat dikalangan umat islam yang bersikap skeptis terhadap kekayaan. Dan menganggapnya sebagai sumber keserakahan. “ Padahal nabi pernah bersabda bahwa sebaik-baik harta adalah harta yang berada ditangan orang yang beriman” jelasnya.

Karena itu Guntar menyatakan orang islam tak ada salahnya mengejar harta selama didasari oleh iman. Guntar juga menyebut menjadi orang islam itu “mahal”, dalam arti memerlukan biaya banyak. “Misalnya untuk ikut seminar dan pelatihan, menikah juga untuk memberi nafkah keluarga..”

Yang menarik dari materi Guntar ini adalah ia menyelingi presentasinya dengan video animasi yang sesuai dengan topik yang dibicarakan. Dalam menerangkan tentang sikap serakah sebagian orang kaya misalnya, Guntar memainkan video tentang seekor tupai yang mengumpulkan kenari meskipun telah punya ribuan biji. Akhirnya batang pohon yang digunakan untuk menyimpan pecah dan seluruh kenari itu hilang.

Menurut Guntar dalam pengembangan diri seseorang juga harus memperhatikan pergaulannya. “Boleh saja kita memiliki pergaulan yang luas. Namun harus ada satu komunitas yang bisa mengarahkan kita. Jangan sampai perkembangan kita nantinya menjadi liar, “jelas alumni Teknik Informatika ini.

Acara ini merupakaan rangkaian sosialisasi dan penggalangan dana untuk pembangunan mushola di lingkungan Fakultas Teknologi Informasi. Menurut koordinator SC acara, Rile Fitra, selain bedah buku, juga akan diadakan seminar dan workshop software islami yang akan diadakan pada bulan Juni mendatang. Rangkaian acara ini bukan hanya diselenggarakan oleh SITC tapi juga bekerjasma dengan Kajian Islam Sistem Informasi (KISI) dan MSI Teknik Industri yang bertetangga dengan FTIF.(rif/rin)

Berita Terkait