ITS News

Kamis, 25 April 2024
04 Mei 2005, 14:05

Civil Expo 2005: Lomba Beton Mutu Tepat 2005

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Beton merupakan salah satu bahan yang populer digunakan dalam suatu konstruksi bangunan. Tak heran jika mahasiswa Teknik Sipil diharuskan memahami betul mengenai cara-cara pembuatan bahan bangunan dari campuran semen, air, pasir, dan kerikil ini. Karena itulah, Himpunan Mahasiswa Sipil (HMS) menggelar ajang Lomba Beton Mutu Tepat (LBMT)2005.

Mengulang sukses LBMT tahun lalu, ajang ini turut dimasukkan dalam rangkaian Civil Expo 2005. Namun, pada kegiatan kali ini terdapat beberapa kendala publikasi yang menyebabkan turunnya jumlah peserta. Hanya 15 tim dari berbagai universitas di Indonesia yang tercatat sebgai peserta. Namun yang akhirnya mengikuti lomba hanya 12 tim. ”Ya ini adalah lomba yang kedua kalinya kita adakan. Tapi dalam publikasi memang kita mengalami kendala sehingga peserta kurang maksimal. Sebut saja ITB yang ingin mengirimkan 6 timnya namun tidak bisa karena tidak memenuhi syarat lomba yaitu umur beton 28 hari,” ujar Bambang, koordinator LBMT kali ini.

LBMT, dikatakan Indra, ketua panitia Civil Expo, adalah kegiatan khas HMS. Jika lomba beton umumnya mengusung lomba beton mutu tinggi yang hanya mengharuskan pesertanya membuat beton dengan kuat tekan setinggi-tingginya, LBMT memilih beton mutu tepart. ”Yang membuat beda, pada LBMT di ITS kita mengharuskan peserta membuat campuran beton mutu tinggi dengan kuat tekan yang ditentukan dengan tepat komposisi, inovasi dan kuat tekannya. Teantunya akan lebih menantang,” kata mahasiswa berkacamata ini. Ditambahkannya, dengan LBMT 2005 ini diharapkan branding terhadap Teknik Sipil dapat semakin nyata dan menjadi sebuah wadah pertukaran informasi tentang dunia Teknik Sipil di Indonesia.

Untuk lomba beton ini sendiri, dilangsungkan selama dua hari berturut-turut (2-3 Mei) di kampus Teknik Sipil ITS. Pada hari pertama adalah uji tekan dari benda uji yang dihasilkan keseluruhan tim peserta, di laboratorium Beton Teknik Sipil ITS. Dari hasil uji tekan tersebut diambil lima besar yang nilai uji-nya paling mendekati persyaratan 70 Mpa. Pertandingan dilanjutkan dengan presentasi makalah mengenai hasil kreasin masing-masing peserta di hadapan dewan juri. Untuk tim lima besar, panitia menyediakan beberapa fasilitas ekstra seperti akomodasi gratis. Sedangkan nantinya untuk juara I, II dan III masing-masing berhak mendapat piala dan sejumlah uang tunai.

Meskipun hanya diikuti belasan tim, namun lomba ini tetap menarik. Lihat saja kriteria penilaian yang ditetapkan panitia. Selain dari keakuratan kuat tekan benda uji pada 28 hari dan beberapa spesifikasi teknis lainnya, dewan juri juga diharuskan menilai teknik presentasi makalah dari tiap-tiap peserta serta inovasi yang dibawa dalam beton. ”Yang jadi prosentase penilaian antara lain kuat tekan 50%, Standart Deviasi 20%, Berat beton 10%, Presentasi 15 % dan juga inovasi sebanyak 5%,” papar Ir Aman Subakti MS, dosen ITS yang didapuk sebagai salah satu juri LBMT.

Selain Aman, Ir Ali Arifin MT (SPU Mix), dan Ir Handoko Sugiharto MT (Kepala Laboratorium Beton UK Petra) tampak hadir sebagai juri. Dengan beragamnya juri dari berbagai instansi, tim ITS dapat turut serta. Lain dari LBMT 2004 yang tidak memberikan jatah peserta kepada tim ITS untuk tampil karena tim Juri semuanya dosen ITS. Namun sayang, ITS harus kalah di babak lima besar.(asa/rin)

Tim 5 Besar:
1. Tim Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta.
2. Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang tim B
3. Universitas Tujuh Belas Agustus (UNTAG) Semarang
4. Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang tim C
5. Tim Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya

Juara I : Piala + Uang Tunai Rp. 4.000.000,00
Tim Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta

Juara II: Piala + Uang Tunai Rp. 2.500.000,00
Tim Universitas Tujuh Belas Agustus (UNTAG) Semarang

Juara III: Piala + Uang Tunai Rp. 1.500.000,00
Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang

Berita Terkait