ITS News

Kamis, 28 Maret 2024
29 April 2005, 02:04

Siasati Peluang Kerja di Dunia Teknologi Informasi

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Dalam Lomba Cipta Elektronika Nasional 2005 yang berlangsung 29 April – 1 Mei di Graha Sepuluh Nopember ini bukan hanya diisi oleh presentasi dari peserta, tapi juga berbagai seminar dan diskusi. Salah satunya adalah seminar Developing Human Quality for Competition in Information Technology yang diadakan di hari pertama LCEN. Seminar ini menghadirkan pembicara yang sudah banyak berpengalaman di dunia kerja, yaitu Senior Manager SDM PT Telkom Divre V ,Edy Supriyono, dan Kepala Student Advisory Center (SAC) ITS, Ir. Budi Utomo KW ME.

Edi Supriyono banyak memberikan penjelasan tentang trend di dunia . Pada 1995, teknologi informasi masih asing di Indonesia, namun sekarang sudah menjadi hal yang umum. Bahkan pada 1997, Indonesia menduduki nomer 36 dalam pengeluaran untuk IT, meski masih jauh dari negara tetangga seperti Singapura. “Pada tahun 2010, saya memprediksi pengeluaran terbesar di bidang IT berasal dari bagian komputer dan yang terkait dengan komunikas," kata Edi.

Menurutnya perkembangan ini akan banyak memepengaruhi pola kerja dibidang IT. “Trend yang sekarang ini membuat adanya high turn over of workspace artinya para pekerja di dunia IT ini akan sering sekali berpindah-pindah kerja," terangnya. Selain itu pekerja di dunia IT dituntut mempunyai multi skill. Hal lain yang penting untuk sukses bekerja di dunia IT adalah kemampuan untuk berkembang. ”Kita harus sering meng-upgrade kemapuan kita di dunia IT. Sebab bila tidak, kemampuan kita akan cepat usang dan kita akan tertinggal,” jelasnya.

Selain kemampuan tentang Teknologi Informasi , kemampuan lain yang harus dimiliki seseorang untuk bekerja dibidang IT adalah bahasa Inggris. “Untuk penerimaan kerja di Telkom, kami mensyaratkan calon pegawai memiliki kemampuan bahasa Inggris yang bagus, minimal 500,” jelasnya sambil menyebut nilai TOEFL yang harus dimiliki para pelamar.

Edy menjelaskan jalur karir di bidang IT bisa ditempuh dengan cepat. “Di Telkom misalnya, jika seorang pekerja yang benar benar cerdas ia bisa menjadi seorang Direktu dari pegawai biasa dalam waktu 7 tahun” jelasnya.

Sementara itu Budi Utomo dari SAC ITS, banyak berbagi pengalamannya membantu para lulusan ITS untuk memasuki dunia kerja. Menurutnya ada beberapa hal yang membedakan pekerjaan di dunia IT dengan pekerjaan di lainnya. “ Perkejaan di bidang IT bersifat mobile, tidak tergantung pada tempat. Selain itu juga bersifat paperles dan timeless. Sehingga pekerjaan yang diberikan bisa langsung dikerjakan dan dilaporkan” jelas pria paroh baya ini.

Budi Utomo menyebut bekerja di dunia IT bisa dilakukan dengan dua jalur , bekerja di perusahaan atau membuka wirausaha. “Pekerjaan ini tidak dibatasi oleh latar pendidikan. Banyak mahasiswa ITS dari jurusan Fisika atau Kimia yang setelah lulus membuka usaha penjualan komputer,” sebutnya.

Di sela-sela penjelasannya, Budi sempat menceritakan pengalamannya. “Ketika itu ada perusahaan yang mensyaratkan IP minimal pelamar 3.00. Saya lalu menelpon dan menanyakan apakah perusahaan itu menerapkan batas IP untuk pamer atau mencari pelamar yang terbaik. Sebab bila ingin pamer batasan IP sebaiknya sekalian saja dijadikan 3.50 atau 4.00 saja. Saya jamin, jumlah pelamar tak akan lebih dari jumlah jari saya sebelah kanan," jelasnya disambut tawa peserta seminar.

“Namun bila ingin mendapat pelamar terbaik dengan batas IP 2.75 lah yang tepat, sebab kalau IP 2.50 itu ibaratnya berada di garis kemiskinan. Akhirnya perusahaan itu mengubah batas IP pelamarnya,” jelas ketua sekaligus staf ahli SAC ini.

Karena digelar gratis dan ditengah semarak LCEN, tak pelak peserta seminar ini melimpah. Apalagi pihak sponsor yang berasal dari berbagai perusahaan telekomunikasi hingga restauran ini membagikan banyak doorprize pada peserta. Selain seminar ini, dalam 3 hari penyelenggaraan LCEN, juga akan diadakan berbagai seminar lainnya tentang teknologi dan pendidikan(rif/rin).

Berita Terkait