ITS News

Selasa, 23 April 2024
28 April 2005, 09:04

Lima Kapal Kayu ITS untuk Pemkab. Klungkung Dilepas dengan Doa Adat Bali

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Dua kapal lainnya dengan ukuran lebih untuk kepentingan penangkap ikan multipurpose dikerjakan di galangan tradisional di Banyuwangi, yang masih tetap dalam pengawasan tim ahli ITS. Kelima kapal itu diberi nama Caraka Baruna I-V. Yang menarik dalam konsep pembuatan kelima kapal kayu itu tidak semata-mata ITS mengerjakan pesanan, melainkan bertujuan untuk mengajak masyarakat sadar akan kebaharian, karena itu yang dilibatkan dalam pembuatan kapal ini dari berbagai lapisan masyarakat dan juga dari orang-orang yang memang belum mengenal kapal.

Sedikitnya, kata penanggungjawab pembuatan kapal tersebut, Ir Triwilaswandio Wuruk Pribadi M.Sc, ada 50 orang yang terlibat didalam pembuatan kelima kapal itu, dimana 10 persennya adalah para mahasiswa ITS di tingkat akhir. “Kami ingin mahasiswa memahami benar tentang pembuatan kapal, juga mereka bisa banyak belajar bagaimana mengelola dan mempersiapkan pembangunan kapal,” katanya.

Sisanya, kata Triwilas menambahkan, masyarakat yang berasal dari berbagai kalangan, tukang kayu, mahasiswa, nelayan dan lainnya. “Melibatkan nelayan, bertujuan agar mereka juga mengerti bagaimana membuat kapal dengan hitung-hitungan yang benar, sehingga mereka merasa memiliki dan bisa merawatnya dengan baik,” katanya. Memang, jelasnya, konsep pembangunan kapal ini memiliki tujuan bagaimana memberdayakan masyarakat dan membangun kesadaran bahari, karena itu melalui proyek ini ITS juga sedang membangun jaringan masyarakat yang mengetahui bagaimana sebuah kapal dibuat atau diproduksi secara benar lewat komunitas bahari. “Itu alasannya kenapa dalam pembuatan kapal ini kami mengajak mahasiswa, seniman, tukang kayu, juga nelayan yang akan menggunakan kapal itu,” katanya.

Diungkapkannya, selain mereka yang terlibat mengetahui bagaimana langkah-langkah membuat kapal, para nelayan itu juga akan dididik atau dilatih bagaimana memproses hasil tangkapan, sehingga tidak hanya ikan mentah yang bisa mereka hasilkan, tapi diperkenalkan pula bagiamana teknologi pemrosesan terhadap hasil tangkapan itu. “Kami sedang membangun klaster industri kecil di bidang kelautan di Klungkung, Bali. Karena itu pula, dalam desain kapal ikan itu juga dilengkapi dengan pendingin, agar ikan yang mereka tangkap tahan lama,” katanya.

Dijelaskannya, meski merupakan kapal kayu, tapi teknologi pembuatan dan peralatan yang bakal digunakan pada kapal itu sudah menggunakan teknologi modern. “Ini yang membedakan mungkin dengan kapal kayu-kapal kayu buatan galangan kapal tradisional. Karena itu kami bisa menjamin kekuatan kapal ini akan tahan hingga 20 tahun,” katanya. Sementara dihubungi terpisah, Pembantu Rektor II ITS, Ir Syarief Widjaja PhD selaku tim pengawas pembuatan kapal itu mengatakan, setelah selesainya pembuatan lima kapal ini, Pemprop Jatim dan Pemkab Bangka berminat untuk memesan kapal serupa pada tahun anggaran mendatang. ”Gubernur Jatim juga berminat untuk memesan kapal kayu ini untuk kepentingan nelayan. Demikian juga dengan Pemkab Bangka, yang beberapa waktu lalu melihat langsung proses pembuatan kapal itu,” katanya. Dijadwalkan, saat penggunaan dan peresmian di Klungkung, Bali, kelima kapal itu akan dihadiri oleh Menteri Kelautan dan Perikanan. (humas/bch)

Berita Terkait