Chemistry Futsal Championship 2005 telah bergulir lebih dari dua pekan. Pada kurun waktu tersebut dapat diungkap beberapa cerita menarik. Dalam hal penyelengara misalnya, kepanitiaannya banyak melibatkan mahasiswi Kimia. Ini dikarenakan jurusan Kimia MIPA di ITS mayoritas dihuni oleh kaum hawa. Namun. mengapa himpunan mahasiswa Kimia (HIMA KIM) justru mengadakan kegiatan olahraga semacam futsal, yang notabene identik dengan olahraga kaum pria?.

Adanya keinginan departemen humas HIMA KIM untuk menjalin hubungan yang baik antar himpunan di ITS menjadi alasan digelarnya pertandingan ini. ”Dan, salah satu cara efektif menjalin keakraban antar himpunan di ITS adalah dengan mengadakan kegiatan olah raga semacam futsal ini,” ungkap Prita selaku ketua panitia sekaligus kepala bidang Humas Eksternal HIMA KIM

Dan alasan ini terbukti kebenarannya. Dengan menggelar kompetisi futsal yang merupakan salah satu olahraga paling digandrungi di kalangan mahasisiwa ITS ini, setidaknya panitia berhasil menghimpun 40 tim dari berbagai jurusan untuk turut berlaga. Kesuksesan lainnya adalah kegiatan ini berhasil menyedot banyak penonton. Pemilihan lapangan yang strategis dan tidak ada biaya masuk untuk penonton merupakan daya tarik tersendiri dari kegiatan ini. ”Ya, pada awalnya kita banyak pilihan baik itu di luar ITS maupun di ITS. Dan ternyata pilihan jatuh ke lapangan baru ini karena disamping letaknya strategis dan sudah standar lapangan futsal. Teman-teman dari D3MITS pun suka rela membantu kami,” ujar cewek berambut panjang ini.

Tapi, tak selamanya jalannya kompetisi yang diselenggarakannya berjalan dengan mulus. Ada juga beberapa kesulitan, seperti terjadi hujan saat pertandingan berlangsung.”Pernah pada suatu pertandingan turun hujan sehingga di lapangan banyak air menggenang. Kalau sudah begitu panitia yang kebanyakan cewek tidak dapat berbuat banyak seperti turun menguras lapangan. Yah, jadi kita menunggu sampai air meresap sendiri,” kenang Prita.

Penonton Ramai dan Jadi Ajang Taruhan Anak kecil

Ramai, banyak penonton. Itulah gambaran sekilas mengenai suasana laga final Chemistry Futsal Championship 2005 di lapangan futsal outdoor Mein Kampf D3 Teknik Mesin. Tak hanya mahasiswa yang terlihat asyik menyaksikan jalannya pertandingan, melainkan anak-anak kecil dari sekitar kampus ITS turut menjadi penonton. Bahkan penonton cilik ini adalah penonton yang setia mulai dari awal kompetisi sampai final.

Solehuddin misalnya, bocah yang biasa dipanggil Uddin ini datang bersama rekan-rekannya. Ia mengaku sudah mengikuti jalannya pertandingan ini sejak awal. Bocah berusia 11 tahun itu juga mengaku bila sudah punya tim yang dia jagokan di kompetisi ini. “Aku jagokan D3MITS Mas. Soalnya pemainnya enak-enak. Trus kalau sudah nge gol-kan gayanya bagus-bagus. Ada yang pakai salto malah,” kata Uddin polos sambil menunjukkan pemain yang biasanya melakukan aksi salto.

Namun jangan dikira kehadiran anak-anak ini di pinggir lapangan hanya sebagai penonton. Tapi, mereka pun juga memiliki bursa taruhan tersendiri. Diungkapkan Uddin, biasanya sebelum pertandingan mereka mengajak rekannya yang lain untuk bertaruh, minimal pasang seribu rupiah. “Saya sendiri totohan (bertaruh-red) dengan tiga orang. Masing-masing seribu rupiah. Dua saya pasang untuk D3MITS dan satu untuk Mesin. Supaya enggak rugi besar Mas,” ungkap Uddin. Wah, ada ada saja ulah anak kecil jaman sekarang. (asa/rin)

Pemenang Chemistry Futsal Championship
Juara 1 Trophy, Piagam dan Uang Rp. 250.000,00 : D3 Teknik Mesin Tim A
Juara 2 Trophy, Piagam dan Uang Rp. 150.000,00 : Teknik Mesin Ekstensi
Top Scorer Trophy + Piagam : Wira Eka NRP 3103.100.072 dari Teknik Sipil (10 gol)