ITS News

Jumat, 29 Maret 2024
17 April 2005, 11:04

Kursus Menjadi Montir, dari Nol Sampai Mengerti

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Kegiatan pelatihan otomotif yang digelar Departemen Pendidikan dan Kesejahteraan Mahasiswa BEM FTI ITS dan LBMM kiranya memang berambisi mempermak pesertanya menjadi montir. Buktinya, pihak panitia berani mengambil “Improve Your Motorcycle Repair Skill with BASC” sebagai tema kegiatannya.

Dikatakan Arif, ketua panitia BASC, kegiatan ini dilatarbelakangi kondisi sepeda motor mahasiswa ITS yang kurang mendapat perawatan layak. “Banyak sepeda motor di ITS yang jarang ganti oli. Bahkan jika terjadi hujan dan banjir di ITS, sering kita jumpai motor teman-teman yang ngadat,” kata mahasiswa Teknik Mesin 2002 itu. Dengan adanya BASC, Arif berharap, minimal peserta yang mengikutinya mengerti tentang perawatan mesin yang baik dan dapat melakukan servis ringan kendaraannya sendiri.

Namun ditambahkan Mas’udi, rekan Arif, BASC ini bukanlah pelatihan otomotif yang pertama kali diadakan BEM FTI ITS. “Sebelumnya, tahun lalu, kita mengadakan even serupa bertajuk Mechanical Short Course. Dan sekarang (BASC, red) merupakan pembaharuan dari yang pertama,” ujar Mas’udi.

Pembaharuan yang dimaksud mahasiswa Teknik Mesin 2003 ini terletak pada lebih menspesifikasikan kelas pelatihan yaitu tingkat basic (dasar). ”Pada MSC, kita tidak menspesifikasikan jenis pelatihan sehingga pesertanya beragam ada yang sudah mahir dan ada yang benar-benar awam, membuat penyampaian materi susah. Sedang pada BASC kita benar-benar ingin mengubah orang yang tidak mengerti sama sekali tentang mesin menjadi paham,” jelas Mas’udi.

Ajak Lebih Paham dengan Aplikasi Materi

Secara teknis penyampaian materi BASC berlangsung selama dua hari dan dibagi menjadi dua kelas. Di hari pertama (16/4), peserta diajak mengerti dasar-dasar mesin motor. Mulai dari materi dasar konstruksi motor bakar, dasar kinerja motor bakar, sistem bahan bakar, sistem kelistrikan, sampai dengan pengetahuan perawatan penyetelan kendaraan serta troubleshooting-nya dibahas pada hari ini.

Kemudian pada hari kedua (17/4), peserta diajak mengaplikasikan materi pada hari pertama dengan menangani penyetelan dan servis ringan sepeda motor. Dalam pengaplikasian ini, peserta dibagi menjadi kelompok kecil (Pit) berjumlah lima orang dan dipandu oleh satu instruktur dari LBMM. Kelompok kecil ini saling bekerja sama mengutak-atik sebuah sepeda motor di area parkir Teknik Mesin.

Peserta pun terlihat antusias saat praktek servis motor digelar, banyak pertanyaan dilontarkan kepada instruktur. Dan tak jarang pula terdengar keluh kesah mereka saat menemui kesulitan. ”Wah Saya tidak ada bakat jadi montir nih,” keluh salah seorang peserta saat kesulitan menyetel jarum karburator. Lalu sesaat kemudian instruktur memberikan triknya dan peserta pun tersenyum puas karena berhasil. Seperti yang telah dikatakan Arif, dalam pelatihan aplikasi secara langsung itu peserta ditekankan dapat menyetel klep dan karburator sendiri.

Hampir semua peserta menyatakan puas dengan pelatihan yang disponsori salah satu produsen motor 4 langkah di Indonesia itu. Seperti Elgi dari jurusan Teknik Material 2002 yang mengaku pada awalnya keikutsertaannya sebagai peserta BASC karena berhubungan dengan salah satu mata kuliahnya. ”Acara ini seru sekali. Kita di ajari mulai dari dasar sampai dengan aplikasi service sepeda motor. Benar-benar aplikatif dan bermanfaat,” ungkap cewek berkacamata ini. (asa/rin)

Berita Terkait