“Jadi jangan sampai kerja sama ini hanya acara seremonial saja,” katanya. Sementara Dirut PT PLN, Eddie Widiono menambahkan, di PLN lingkungan sendiri saat ini terjadi gap yang sangat jauh antara orang-orang manajemen di tingkat puncak dengan kadernya yang berada di bawah. Bahkan yang berusia di atas 47 tahun sangat dominan. “Nah dengan jalinan kerja sama inilah setidaknya gap itu bisa teratasi, bukan hanya dari segi kuantitas tapi juga dari sisi kualitas,” katanya.
Dalam acara tersebut ITS memperkenalkan beberapa program manajemen secara digital yang disiapkan untuk pengembangan PLN, dimana melalui software itu semua data yang berasal dari berbagai vendor yang selama ini menjalin kerja sama dengan PLN bisa diintegrasikan menjadi satu kesatuan, dan mempunyai makna yang jauh lebih berarti untuk pengembangan dan bentuk pelayanan PLN kepada pelanggan. “Awalnya ITS mempunyai gagasan membuat sistem jaringan distribusi dan sistem tata usaha langganan. Dengan adanya program itu, data-data yang meliputi pelanggan, biaya yang harus dibayar pelanggan serta persoalan lain terkait PLN menjadi tersentral,” kata Prof Ir Abdullah Alkaf MSc PhD, saat memberi penjelasan di depan Dirut PLN.
Dikatakannya, sistem yang dibuat ITS ini akan bisa memangkas proses administrasi yang berbelit. “Misalnya ada orang yang mau membuka sambungan baru sebagai pelanggan, dia hanya diminta alamat rumah serta diminta mencatat nomor PLN salah satu tetangga. Tujuannya, untuk mengetahui jaringan yang ada di sekitar alamat calon pelanggan itu. Kalau jaringan ada, maka bisa segera terpasang,” katanya. Kini katanya menambahkan, ITS sedang mengerjakan atau membangun sistem manajemen terpadu untuk pelanggan, seperti bagaimana menekan angka keluhan pelanggan yang berkait dengan kesalahan pembacaan meter. ”Apa yang kami siapkan ini antara lain akan dapat menditeksi lebih awal terhadap kesalahan-kesalahan petugas di dalam membaca meter sebelum dicetak dalam kuitansi tagihan,” katanya.
Masih dalam rangkaian kerja sama itu, pihak PLN membangunkan satu buah lapangan futsal out door untuk bisa digunakan para mahasiswa dalam mengembangkan olahraga tersebut. ”Kami mengharapkan melalui pembangunan lapangan futsal ini akan lahir juara-juara dibidang futsal dari ITS,” kata Dirut PLN dalam acara peletakan batu pertama lapangan itu. Dijadwalkan lapangan senilai Rp 200 juta itu akan selesai dikerjakan dalam waktu dua bulan. (humas/bch)
Jakarta, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menorehkan prestasi nasional dengan memborong empat penghargaan pada ajang Anugerah
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung
Kampus ITS, ITS News — Guna meneguhkan komitmen sebagai World Class University (WCU), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menyiapkan