ITS News

Jumat, 19 April 2024
04 April 2005, 10:04

Mahasiswa ITS Asal Aceh Terima Beasiswa dari Schlumberger

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

“Apa yang kami lakukan ini merupakan bagian dari kepedulian Schlumberger dengan masyarakat, yang untuk kali ini diwujudkan dalam pemberian beasiswa bagi mahasiswa asal Aceh di beberapa perguruan tinggi,” katanya. Tidak banyak memang yang diberikan, katanya menjelaskan, besarnya hanya Rp 750 ribu per bulan selama setahun. “Tapi kami berharap beasiswa ini dapat sedikit banyak meringankan beban kebutuhan biaya perkuliahan. Kami sangat peduli dengan nasib masyarakat Aceh, karena itu pilihannya memberikan beasiswa ini,” katanya.

Diungkapkan Steve Orr, perusahannya telah memilih tiga perguruan tinggi negeri untuk menyalurkan program beasiswa untuk mahasiswa Aceh, masing-masing Universitas Indonesia, Jakarta, sebanyak 57 mahasiswa, Universitas Gadjah Mada, Yogjakarta sebanyak 181 mahasiswa, dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya, 18 mahasiswa. “Tidak ada persyaratan akademik yang kami minta untuk menseleksi pemberian beasiswa ini, pertimbangannya hanya pada asal mahasiswa dari Aceh, yang secara langsung atau pun tidak mengalami musibah gempa dan gelombang tsunami,” katanya.

Ditanya tentang kemungkinan rekrutmen dari mereka yang telah menerima beasiswa itu? Steve Orr menjelaskan, semua lulusan perguruan tinggi memiliki kesempatan sama dalam rekrutmen. “Kami memiliki 50 ribu karyawan dari sekitar 140 bangsa, dan semua itu diambil dalam rekrutmen terbuka di 100 negara di dunia, dimana perusahaan kami beroperasi,” katanya. Pada bagian sambutannya Steve juga mengungkapkan ketertarikannya untuk bersama-sama dengan instansi lain membangun rumah bagi masyarakat Aceh dari konsep rumah yang dimiliki ITS. “Kami akan mempelajari secara detail tentang kemungkinan bersama-sama ITS membangun perumahan untuk masyarakat Aceh,” katanya.

Komitmen ITS
Sementara Rektor ITS, Mohammad Nuh, mengatakan, pemberian beasiswa yang diterima para mahasiswa ITS asal Aceh ini merupakan bagian dari upaya ITS di dalam mencarikan donatur untuk meringankan beban mahasiswa ITS asal Aceh yang daerahnya terkena musibah gempa bumi dan gelombang tsunami pada 26 Desember 2004 lalu. “Sejak awal komitmen ITS memang akan memberikan bantuan dan membebaskan SPP kepada semua mahasiswa ITS asal Aceh yang tertimpa musibah. Komitmen itu tentu tidak akan bisa berjalan tanpa adanya dukungan dari institusi atau lembaga di luar ITS,” katanya.

Karena itu, kata Nuh menambahkan, ke depan ITS akan terus mencari institusi atau lembaga yang memang berniat untuk membantu para mahasiswa ITS asal Aceh ini. “Niatan kami di ITS ingin membantu hingga mereka selesai kuliah. Kebijaksanaan ini diambil mengingat begitu dahsyatnya musibah yang dialami mereka dan tidak mungkin bisa segera pulih dalam hitungan setahun-dua tahun,” katanya.

Dikatakannya, persoalan pendidikan merupakan persoalan yang harus terus berjalan dan tidak boleh berhenti meski terjadi bencana sekali pun, karena jika proses pendidikan berhenti, maka akibatnya akan sangat panjang dan makin serius persoalan yang akan dihadapi. ”Itulah sebabnya sejak awal ITS punya komitmen untuk membantu para mahasiswa Aceh agar tidak berhenti kuliah,” katanya.
Sementara terhadap musibah gempa Nias, ungkap Nuh, ITS juga akan memperlakukan hal sama bagi mahasiswa Nias, seperti yang diberikan kepada para mahasiswa asal Aceh “Kami memang belum memiliki data pasti tentang jumlah mahasiswa asal Nias yang keluarganya tertimpa musibah gempa bumi 28 Maret lalu, tapi jika memang ada, perlakuan yang diberikan sama seperti yang diberikan kepada para mahasiswa asal Aceh ini,” katanya.

Jumlah mahasiswa ITS asal Aceh pada saat musibah terjadi sebanyak 45 orang, tercatat sebagai mahasiswa program diploma 2 orang, program S1, 21 orang dan sisanya mahasiswa program S2 sebanyak 22 orang. Kini jumlahnya telah berkurang karena sudah ada yang ikut dalam wisuda periode Maret lalu, sehingga mahasiswa yang menerima beasiswa dari Schlumberger untuk program diploma dan S1 tinggal 18 orang sedang jumlah mahasiswa S2 sebanyak 22 orang. (humas/bch)

Berita Terkait