Banyak yang mengira Bakti Kampus Integralistik tidak akan pernah diadakan, mengingat semakin kerasnya larangan dari pihak rektorat. Namun, BEM ITS tidak tinggal diam beitu saja. Rendra, Presiden BEM beserta pengurusnya tetap mengusahakan agar Bakti Kampus bisa diakui sebagai kegiatan yang legal oleh rektor.

Setelah melalui diskusi yang alot, akhirnya pihak rektorat, yang dalam hal ini ditangani oleh pembantu rektor III, menyetujui kegiatan integralistik tersebut dengan syarat nama Bakti Kampus diganti sehingga berubah menjadi Integralistik Workshop 2004 (IW 04) yang diadakan selama dua hari (9-10/6).

Dalam sambutannya, Dr.Ir. Achmad Jazidie, M.Eng., mengatakan bahwa Bakti Kampus sudah berubah. "Bakti Kampus sudah memiliki image yang buruk, maka dari itu harus diganti. Dan beberapa waktu lalu telah saya tegaskan kepada teman-teman dari BEM, bahwa jika kegiatan ini tetap menggunakan nama Bakti Kampus, kegiatan ini tidak akan kami legalkan," tegas Jazidie pada pembukaan IW 04.

Selain itu, Jazidie juga menambahkan, integralistik mahasiswa ITS dapat terwujud dari sebuah kebanggaan, dan kebanggaan itu bisa timbul dari sebuah prestasi. "Dengan melihat salah seorang teman kita yang berprestasi, kita akan turut merasa bangga dan dari situ akan muncul rasa integralistiknya," tambah Jazidie.

Sementara itu pada kesempatan yang sama, Presiden BEM, Rendra Sanjaya mengatakan, kegiatan IW 04 kali ini diharapkan bisa membawa mahasiswa baru ITS yang terdiri dari berbagai macam jurusan untuk bersatu tanpa diikuti embel-embel bendera, logo maupun warna jaket jurusan. "IW 04 adalah ajang integralistik ITS. Tinggalkan semua atribut dan warna jaket jurusan. Tidak ada merah, biru, hijau ataupun kuning. Yang ada hanya satu, biru ITS," kata Rendra penuh semangat.

Acara pembukaan yang dimulai sejak jam 8 pagi langsung dilanjutkan dengan pembagian lokasi batalyon. Baik peserta, OC, SC maupun Instruktur langsung menuju lokasi batalyon yang telah ditentukan selepas acara pembukaan.(sept/bch)