Surabaya Post- Surabaya
Meski dana seret, namun Tim ITS Maritime Challenge 2002 yang hendak bertanding Maine Amerika Serikat, Juni 2002 tetap optimistis bisa berangkat.
Salah satu langkah yang kini diambil adalah merombak secara radikal rancangan anggaran kebutuhan tim. Jika sebelum ini direncanakan akan menelan biaya Rp 1,2 miliar, kini bisa dipangkas menjadi sekitar Rp 600 juta.
Dari dana Rp 600 juta yang dibutuhkan itu, sudah ada Rp 100 juta. Dana itu sudah terpakai sekitar Rp 40 juta untuk kebutuhan pembelian kayu dan proses penggarapan kapal yang diberi nama Simplicity (Kesederhanaan).
Kapal buatan 20 mahasiswa ITS ini merupakan replika kapal perang Prancis yang pernah ditangkap Inggris pada Perang Inggris Raya tahun 1796. Proses pembuatan kapal sendiri sudah selesai sekitar 50% yang ditandai dengan pemasangan gading utama kapal di Bengkel Kayu Politeknik Perkapalan ITS, Selasa (19/2).
"Agar tim tetap bisa berlaga di Amerika Serikat, pemangkasan anggaran terpaksa dilakukan. Konsekuensinya, dalam tim ini memang harus bekerja dengan mengencangkan ikat pinggang sekuat-kuatnya," kata Pembantu Rektor IV Bidang Kerjasama dan Komunikasi ITS, Daniel Mohammad Rosyid PhD.
Daniel tidak merinci pengencangan ikat pinggang macam apa saja yang harus dilakukan dalam program pemangkasan anggaran ini. Yang pasti, kata Daniel, pemangkasan anggaran ini kian menuntut kreativitas seluruh anggota tim untuk tetap mampu berlaga di AS secara maksimal.
"Pemangkasan anggaran ini ada hikmahnya. Mahasiswa yang terlibat dalam tim ini justru dituntut lebih kreatif dalam menyiasati keterbatasan anggaran," katanya.
Lolos Seleksi
Seperti diberitakan, tim mahasiswa ITS ini lolos seleksi mengikuti Atlantic Challenge di Kota Maine, Amerika Serikat pada 11-17 Juni. Untuk pembuatan kapal dan memberangkatkan tim ini sempat dianggarkan dana Rp 1,2 miliar.
Dua puluh mahasiswa ITS ini merupakan gabungan mahasiswa Fakultas Teknologi Kelautan jurusan Teknik Perkapalan, Teknik Sistem Perkapalan, dan Teknik Kelautan. Tim ini juga diperkuat mahasiswa dari Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS).
Sementara itu Koordinator Produksi Mangoloi M. Siallagan berkeyakinan, proses pencarian dana dan sponsor akan lebih mudah dilakukan jika proses pembuatan kapal Simplicity telah beres.
Sambil menunggu tuntasnya pengerjakan kapal, tim ITS kini melakukan gerilya untuk menjaring donatur lewat pembuatan topi dan kaus tim dengan desain menarik. Selain itu juga dilakukan pendekatan terhadap perusahaan penerbangan internasional untuk bisa menerbangkan tim ke AS dengan biaya miring.
"Selain terus berupaya menggaet sponsor, kami juga berupaya menggalang bantuan donatur. Yang pasti, kami akan bekerja sekuat tenaga agar tim ini bisa berangkat," kata Daniel. (dek)
Madiun, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) melalui Tim Pengabdian kepada Masyarakat (Abmas) melaksanakan rangkaian program pemberdayaan
Kampus ITS, ITS News — Dalam rangka memperingati HUT ke-26 Dharma Wanita Persatuan (DWP) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus melanggengkan perannya dalam upaya penyelamatan iklim. Kali ini,
Kampus ITS, ITS News — Dalam rangka memperkuat aktivis mahasiswa menjadi pemimpin bisnis di masa depan, Institut Teknologi Sepuluh