ITS News

Sabtu, 20 April 2024
15 Maret 2005, 12:03

Tidak Main-Main Ganti Logo

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Perubahan logo perusahaan sedang marak. Dalam dunia TV, SCTV tidak ketinggalan untuk mengubah logonya yang dulunya setengah matahari sekarang satu matahari penuh. SCTV mengubah logonya setelah ada riset yang mengatakan logo lama memiliki bias sehingga perlu dipertegas. Ini dikatakan Budi Darmawan, Manajer Public Relations SCTV, yang hadir sebagai pembicara dalam acara Seminar Public Relations dengan tema "Everyone Could be a Profesional PR" di Graha Pena, Sabtu (5/3)

"Banyak orang bertanya kepada saya, mengapa logo SCTV berubah seperti jeruk," canda Budi Darmawan. Memang terkadang ketika ada suatu perubahan, pasti terjadi reaksi pro kontra. Namun yang lebih penting, menurut pria berkemeja kotak-kotak ini, pemirsa TV tidak akan terpaku apakah desain logo SCTV ini menjadi lebih jelek atau lebih bagus. Pemirsa lebih tertarik pada isi atau program yang ditawarkan. Maka, dengan logo yang baru, SCTV menawarkan program-program baru juga. Hal itu ditunjukkan dengan berbagai program yang ditawarkan sebagaimana di iklan.

Dia mencontohkan beberapa iklan station ID yang bertujuan mempopulerkan logo SCTV baru. Sebanyak tujuh buah iklan ditayangkan dalam versi panjang (60 detik) dan pendek (30 detik). Iklan yang pertama adalah Gala Hollywood, dilanjutkan dengan Gala Mandarin, Gala India, Gala Telenovela, Gala Sinema, Gala Remaja, dan Gala Keluarga.

Melihat iklan-iklan tersebut, peserta yang berasal dari sejumlah perguruan tinggi di Surabaya sangat antusias. Iklan station ID tersebut memang baru mereka lihat, terutama untuk versi penuhnya. Lebih seru lagi saat penayangan iklan Gala Remaja. Iklan ini terinspirasi film Titanic di saat Kate Winslett membentangkan tangan dan berdiri di ujung kapal. Namun lucunya, di iklan ini si 'Kate Winslet' berboncengan vespa dengan kekasihnya. "Lihat! Untuk berjalan di vespa kan mestinya perlu digas, tidak mungkin bisa berdiri seperti itu vespa tetap jalan," jelas Budi menanggapi iklan tersebut. Peserta pun dibuat tergelak dengan tampilan di depan mereka.

Advertisement atau iklan memang sangat erat dengan kreativitas. Karena iklan adalah suatu kegiatan yang membujuk konsumen agar mau menggunakan produk yang ditawarkan melalui media. SCTV serius menggarap iklan-iklan logo barunya. Dalam hal ini SCTV bekerjasama dengan sutradara iklan ternama di Indonesia, Ipang Wahid. Ipang Wahid menyutradarai seluruh iklan station ID yang dibuat SCTV, dan hasilnya cukup segar dan tidak mengecewakan.

Namun, belum tentu kesuksesan iklan yang memikat hati pemirsa seiring dengan kesuksesan penjualan. Alumnus Komunikasi Unpad ini memisalkan, "Iklan baterai Energizer dengan kelinci sebagai maskotnya tergolong iklan yang sukses, namun penjualannya tidak sesukses baterai merek yang lain."

Kasus Lion Air yang mengalami kecelakaan beberapa waktu lalu memberikan jawaban bahwa bukan hanya dengan iklan, suatu produk bisa terjual. Kepercayaan pelanggan, saling pengertian, dan citra baik perusahaan adalah hal yang tidak kalah penting. "PR Manager Lion Air sudah bagus menjaga image mereka, dengan memberikan keterangan di media massa bahwa Lion Air menyantuni seluruh korban dengan nominal yang tidak sedikit, " jelas Budi. Ia pun kemudian meyakinkan, "Mungkin awalnya orang ragu jika naik Lion Air, tapi sekitar dua minggu dari kecelakaan, penjualan tiket pasti kembali normal," Menjaga hubungan yang baik ini antara instansi dan di luarnya adalah tugas utama PR.

Advertising dan PR adalah dua hal yang vital dalam bisnis. Keduanya saling melengkapi. Advertising membujuk pelanggan agar memakai suatu produk, maka PR yang menjaga citra baik instansi pemilik produk tersebut. Sehingga terjadi kerjasama yang baik diantara pelanggan dan instansi.

Budi menutup pembicaraanya dengan kuis yang berhadiah berbagai souvenir SCTV. Para peserta begitu bersemangat, bahkan ada satu yang hanya maju tapi kemudian lupa dengan jawabannya. Setelah ingat, peserta ini akhirnya mencegat Manager PR SCTV yang usai berbicara dan menjawab benar. Tapi apa daya, sesi sudah berakhir.(mac/tov)

Berita Terkait