ITS News

Jumat, 19 April 2024
15 Maret 2005, 12:03

Teknik Sipil Prioritakan Indonesia Timur

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Sejak beberapa tahun terakhir ini, ITS telah memberikan kesempatan kepada siswa siswi SMU di seluruh Indonesia untuk melanjutkan pendidikan di Perguruan Tinggi. Mereka tidak melalui jalur SPMB melainkan melalui jalur PMDK. Asalkan nilai rapor untuk calon mahasiswa melalui jalur PMDK mulai dari kelas satu sampai kelas tiga SMU baik.

Untuk itu, tahun ini jurusan Teknik Sipil pun mulai menerima sekitar 20 mahasiswa melalui jalur PMDK. Tapi, program ini hanya diperuntukan daerah-daerah yang ada di wilayah Indonesia timur. "Kami sengaja membuka kesempatan PMDK hanya di wilayah Indonesia timur. Hal ini dimaksudkan untuk turut menyukseskan program ITS sebagai pusat pendidikan di wilayah Indonesia bagian timur," ungkap dekan FTSP, Prof. Dr. Ir. Nadjadji Anwar, M.Sc.

Pasalnya, program ini turut menyeimbangkan jumlah input di jurusan Teknik Sipil yang berasal dari wilayah Indonesia barat dengan jumlah input dari wilayah Indonesia timur. Prof.Dr.Ir.Nadjadji Anwar,M.Sc mengatakan bahwa selama ini jumlah input dari wilayah Indonesia barat selalu lebih banyak daripada jumlah input dari wilayah Indonesia timur. "Hal ini dikhawatirkan dapat menyebabkan tidak seimbangnya pemerataan pendidikan di Indonesia,".

Alasan lain yang mendorong Teknik Sipil untuk membuka program PMDK karena selama ini peesrta SPMB yang diterima tidak semuanya melakukan daftar ulang. Dan itu terjadi setiap tahun. Sehingga daya tampung yang disediakan selalu lebih.Disamping itu, PMDK merupakan salah satu program dari dana bantuan pendidikan TPSDP dan "Program ini untuk pengembangan pendidikan, jadi kami telah mengalokasikan dananya dari TPSDP,"jelas dosen jurusan Teknik Sipil ITS ini.

Sedangkan mengenai masalah daya tampung yang selalu lebih, Dekan FTK, Ir. Budie Santosa, MT ,juga membuat pernyataan yang serupa. "Jangankan yang diterima melalui SPMB, Siswa SMU yang sudah dinyatakan diterima melalui PMDK dan tanpa tes saja masih ada yang tidak melakukan daftar ulang. Jadi kursinya itu selalu lebih." papar dosen yang mengaku sangat hobi di bidang tarik suara.

Oleh karenanya, "Kami menginginkan mahasiswa yang benar-benar berminat dan memiliki kemampuan akademik untuk melanjutkan pendidikannya di jurusan-jurusan yang ada di FTK." tuturnya. Untuk itu pendaftaran PMDK dibuka jauh-jauh hari sebelum pendaftaran SPMB. Hal itu untuk mengetahi seberapa besar minat siswa SMU tersebut."Dan untuk bisa diterima, kami menetapkan prestasi sebagai syarat utama dengan berdasarkan pada nilai rapor. Karena dari situ kami bisa mengetahui kemampuan akademik siswa SMU tersebut." tambahnya dosen jurusan Teknik Perkapalan itu.

Sementara itu, fenomena yang terjadi selama ini cukup mengecewakan dari beberapa siswa SMU yang diterima melalui jalur PMDK. Mereka memang malakukan daftar ulang. Lantas, tahun depannya mereka ikut SPMB. Alasan dari mereka bermacam misalnya ingin tahu rasanya ikut SPMB atau tidak puas dan tidak merasa cocok dengan jurusannya.

Namun, tidak sedikit juga yang merasa senang dan bangga diterima di ITS melalui PMDK. Oni Priasta Eka Risti misalnya,g adis asal SMU 47 Jakarta ini mengaku sangat senang ketika tahu dirinya diterima di ITS. "Aku sangat senang diterima di ITS, karena aku nggak perlu ikut tes SPMB lagi. Apalagi aku juga sudah suka sama jurusannya yaitu Matematika,"katanya (sept/rom)

Berita Terkait