Dalam acara penandatanganan kerja sama itu, Rektor ITS Prof Dr Ir Mohammad Nuh DEA mengatakan, nampaknya rezeki terus berdatangan ke ITS. Ini tidak lain karena kita terus berpikiran baik dan menjalin silaturahmi. "Tentu saja rezeki itu akan putus kalau kita memutuskan tali silaturahmi. Bagi ITS meminta-minta tidak dianjurkan, tapi kalau kemudian ada orang memberi dalam kaitan silarurahmi atau kerja sama, kita tidak boleh menolaknya," katanya.

Nuh berharap bentuk kerja sama yang telah ditandatangani antara ITS dengan Telkomsel tidak hanya memiliki aspek finansial, tapi memiliki pula aspek fungsional dan pendobrak. "Janganlah bentuk kerja sama itu hanya dipandang dari aspek besarnya finansial yang diterima atau diberikan, tapi lihat pula sebagai upaya untuk memberikan fungsi lain, termasuk fungsi pendobrak dalam hal ini melalui kerja sama ini Telkomsel akan memiliki jangkauan area yang lebih luas lagi," kata rektor.

Sementara itu Agus Witjaksono, Vice President Area Jawa Bali Telkomsel mengatakan, dengan kerja sama ini pihak Telkomsel dapat membangun BTS (base transceiver station) di Kampus ITS. "Pembangunan ini selain dalam upaya meningkatan mutu dan kualitas network, juga diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi civitas akademika serta seluruh masyarakat," katanya.

Dikatakannya, dengan dibangunnya BTS di ITS, kini Telkomsel telah memiliki 1.250 lokasi BTS. "Pembangunan ini merupakan investasi infrastruktur selular dan komitmen pelayanan. Telkomsel menyadari pelanggan membutuhkan operator dengan komitmen pelayanan yang tinggi, dan pembukaan coverage baru dengan dibangunnnya BTS merupakan salah satu wujud komtimen Telkomsel dalam memberikan pelayanan," katanya.

Agus berharap dengan dibangunnya BTS di ITS jumlah pelanggan Telkomsel yang kini mencapai sekitar 52 persen dari pangsa pasar yang digarap oleh seluruh operator selular di Jawa Bali, akan mengalami peningkatan. (bch)